MEDAN, KOMPAS.com - Ratusan siswa SMK Negeri 10 Medan yang sudah dinyatakan eligible tidak dapat mengikuti Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) akibat kesalahan dalam proses penginputan data ke Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
Meskipun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikti) Saintek telah memperpanjang waktu finalisasi PDSS, pihak sekolah tetap mengalami kendala.
Christina Hutapea, Wakil Kepala Sekolah SMK N 10 Medan Bidang Humas dan Hubungan Industri, menjelaskan bahwa pihak sekolah menggunakan sistem e-rapor untuk menginput data.
Baca juga: Amarah Ratusan Siswa SMKN 10 Medan Gagal Ikut SNBP: Sok Pintar Pakai E-Rapor!
"Kendala memang karena kita pakai e-rapor menginputnya, tidak manual," ujarnya saat diwawancarai di sekolah pada Rabu (12/2/2025).
Christina menambahkan bahwa pihak sekolah telah memilih e-rapor untuk penginputan data, namun mengalami kegagalan karena nilai semester V siswa tidak terbaca oleh sistem PDSS. "Nah, sewaktu perpanjangan kemarin tak bisa diubah lagi ke manual," ungkapnya.
Saat ini, Kepala Sekolah SMK N 10 Medan masih berada di Jakarta untuk bertemu dengan pihak Kemendikti Saintek.
Christina berharap permasalahan ini dapat segera diselesaikan.
"Ya sejauh ini pihak sekolah berupaya bagaimana anak kami mendaftar untuk jalur SNBP. Sejauh ini kami belum menerima hasil pertemuan di Jakarta, karena pimpinan masih di sana," tutupnya.
Sebelumnya, ratusan siswa bersama sejumlah orang tua siswa melakukan aksi protes di depan SMK Negeri 10 Medan pada Rabu (12/2/2025).
Baca juga: Orangtua: Jika Siswa Gagal Ikut SNBP, SMKN 10 Medan Harus Kuliahkan, Jangan Tumbalkan Anak-anak!
Mereka mengekspresikan ketidakpuasan karena tidak bisa mengikuti SNBP akibat kelalaian pihak sekolah dalam menginput data ke PDSS.
Pantauan Kompas.com di lokasi, para siswa membawa spanduk berisi sindiran terhadap pihak sekolah, seperti "Sok Pintar!!! Pakai e-raport #berikan hak kami".
"Ya hari ini kami menyampaikan amarah kami karena ada 140 siswa eligible yang tak bisa ikut SNBP karena kelalaian sekolah," kata Oktavia Situmorang, salah satu orang tua siswa.
Sebelumnya, para siswa juga telah melakukan aksi serupa pada Kamis (6/2/2025), di mana pihak sekolah mengakui kelalaian dalam penginputan data.
Duta Syailendra, Kepala Seksi SMK Dinas Pendidikan Sumut Wilayah I, menjelaskan bahwa masalah ini disebabkan oleh kurangnya antisipasi dari pihak sekolah terhadap kemungkinan terjadinya error saat menginput data.
Baca juga: Siswa SMKN 10 Medan Berharap Keluh Kesah Gagal SNBP Didengar Presiden Prabowo
"Pada dasarnya ada dua metode untuk menginput data siswa ke PDSS, yakni sistem manual dan e-rapor. Dalam persoalan ini, SMKN 10 Medan mengambil langkah e-rapor." kata Duta.
Namun, finalisasi data e-rapor dilakukan pada 30 Januari 2025, satu hari sebelum batas akhir, sehingga ketika data semester V siswa tidak terbaca, pihak sekolah tidak memiliki waktu untuk memperbaikinya.
"Tentu saya kecewa melihat ini. Ini kan antisipasi yang kurang. Kalau seminggu sebelum diinput, antisipasinya kan bisa dilakukan," ungkap Duta saat diwawancarai di SMK N 10 Medan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang