MEDAN, KOMPAS.com - Polisi melakukan pemeriksaan terhadap tiga pelaku sindikat pencurian avtur milik Pertamina yang ditangkap di Pantai Dewi Indah, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa (11/2/2025).
Identitas ketiganya adalah Andur Rafar (47), Irwansyah (31), dan Hairi (43).
Kasat Reskrim Polresta Deli Serdang, Kompol Risqi Akbar, mengatakan, berdasarkan pemeriksaan sementara, para pelaku hanyalah orang suruhan pelaku utama yang kini masih diburu.
Para pelaku mencuri sejak pertengahan 2021 dan aksi itu selalu mereka lakukan saat avtur ditransfer dari kapal tanker melalui pipa laut ke Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Bandara Kualanamu.
Baca juga: Terungkap Peran Pelaku Sindikat Pencuri Avtur untuk Kualanamu, Penjual Masih Buron
"Dari keterangan pihak Pertamina, kapal tanker ini rata-rata satu bulan sekali, tetapi di hari besar Natal dan Tahun Baru bisa sampai dua kali mentransfer avtur," ujar Risqi saat berada di lokasi pencurian avtur di Kecamatan Pantai Labu, Jumat (14/2/2025).
Setiap beraksi, mereka diperkirakan berhasil mengambil 30.000 liter avtur dan selanjutnya ketiganya akan mendapatkan upah masing-masing Rp 5 juta dari pelaku utama.
"Pengakuan mereka, setiap minyak yang berhasil dicuri, apabila laku terjual, mereka mendapatkan Rp 5 juta," ujar Risqi.
Baca juga: 30.000 Liter Avtur Dicuri, Apakah Pengaruhi Stok ke Kualanamu? Pertamina Ungkit Toleransi
Risqi lalu menjelaskan bahwa ketiganya juga memiliki tugas tersendiri.
Andur Rafar memiliki peran sebagai pemilik gubuk yang dijadikan gudang tempat penyimpanan BBM.
"Dia juga berperan mengangkut dan melangsir BBM yang sudah dipindahkan ke jeriken ke mobil pikap. Dari mobil pikap, inilah dijual pelaku lain (yang masih buron) untuk dijual ke lokasi tempat penjualannya," ujar Risqi.
Risqi mengatakan, untuk penjual avtur ini, pihaknya masih melakukan pengejaran sehingga polisi belum bisa menjabarkan ke mana avtur tersebut dijual.
Baca juga: Sindikat Pencuri Avtur Beraksi sejak 2022, ke Mana Dijualnya? Ini Reaksi Pertamina
Lalu Risqi mengatakan bahwa untuk pelaku Irwansyah, dia bertugas menghidupkan kran modifikasi dari mesin pompa air untuk menyedot avtur yang disalurkan dari pipa bawah laut melalui kapal tanker Pertamina ke DPPU Bandara Kualanamu.
"Jadi, ketika di sana distribusi minyak (transfer avtur) dari tengah laut, mereka di sini (di gudang) menyedotnya dan mengisi ke baby tank dalam gudang. Kemudian Hairi, yang tugasnya mengangkut dan melansir BBM, perannya sama dengan Andur Rafar," ujar Risqi.
Risqi mengatakan, sejauh ini pelaku baru bisa dimintai keterangan sebatas soal perannya masing-masing saja.
Namun, pihaknya akan terus menindaklanjuti kasus ini.