Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru Diresmikan Bobby, Lapangan Merdeka Medan Rp 497 Miliar Sudah Rusak

Kompas.com, 24 Februari 2025, 17:40 WIB
Goklas Wisely ,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com – Fasilitas di Lapangan Merdeka Medan, Sumatera Utara, yang baru saja diresmikan oleh Bobby Nasution ketika masih menjabat sebagai Wali Kota Medan, mengalami kerusakan.

Dalam sebuah video yang beredar, terlihat bahwa trek lari berbahan karet sintetis mengalami kerusakan.

Baca juga: Bobby Resmikan Proyek Revitalisasi Lapangan Merdeka Medan meski Belum Tuntas

“Belum ada seminggu diresmikan, udah rusak aja. Lapangan Merdeka, baru diresmikan sudah rusak,” demikian narasi yang diunggah oleh salah satu akun media sosial.

Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Senin (24/2/2025), sejumlah pekerja masih melakukan perbaikan pada bagian karet sintetis yang rusak.

Di lokasi juga terlihat ember berisi potongan karet sintetis serta sisa material karpet karet yang telah dipotong.

Baca juga: Dukung Insan Musik Kota Medan, Bobby Nasution Siapkan Lapangan Merdeka dan Warenhuis sebagai Wadah Berkreasi

“Itu karet ban yang dihancurkan menjadi potongan kecil seperti beras, kemudian dicampur dengan lem, lalu diratakan. Fungsinya untuk jogging track,” ujar seorang pekerja yang enggan disebut namanya.

Di beberapa bagian area Lapangan Merdeka masih terbentang garis pembatas Do Not Cross.

Meski begitu, masyarakat tetap berdatangan untuk menikmati keindahan area yang telah direvitalisasi tersebut.

Revitalisasi Belum Tuntas Saat Diresmikan

Situasi jalur jogging di Lapangan Merdeka, Kota Medan, dalam perbaikan, Senin (24/2/2025). KOMPAS.com/GOKLAS WISELY Situasi jalur jogging di Lapangan Merdeka, Kota Medan, dalam perbaikan, Senin (24/2/2025).
Sehari sebelum dilantik sebagai Gubernur Sumatera Utara terpilih, Bobby Nasution meresmikan proyek revitalisasi Lapangan Merdeka Medan pada Rabu (19/2/2025).

Proyek ini menelan anggaran sebesar Rp 497 miliar melalui skema multiyears sejak tahun 2022.

Namun, saat peresmian, pembangunan revitalisasi belum sepenuhnya rampung.

Beberapa bagian, seperti saluran air dan basement, masih dalam proses pengerjaan.

Bobby Nasution mengakui bahwa masih ada pekerjaan yang belum tuntas. Ia bahkan sempat menolak untuk meresmikan proyek tersebut, tetapi akhirnya melakukannya atas permintaan jajarannya.

“Ini apresiasi dari teman-teman kepada saya. Sebenarnya saya sudah tidak mau, tetapi ini apresiasi dari teman-teman kepada saya,” ujar Bobby setelah meninjau beberapa fasilitas di Lapangan Merdeka.

Bobby menekankan kepada jajarannya agar fasilitas yang belum selesai segera dirampungkan.

Halaman:


Terkini Lainnya
Soal Anggaran Pemulihan Bencana, Bobby Nasution: Akan Ada Perubahan di RAPBD 2026 Sumut
Soal Anggaran Pemulihan Bencana, Bobby Nasution: Akan Ada Perubahan di RAPBD 2026 Sumut
Medan
Kasus Dugaan Anak Bunuh Ibu di Medan: Polisi Gelar Pra-Rekonstruksi Selama 6 Jam
Kasus Dugaan Anak Bunuh Ibu di Medan: Polisi Gelar Pra-Rekonstruksi Selama 6 Jam
Medan
Dampingi Prabowo ke Lokasi Banjir Langkat, Bobby: Warga Keluhkan Air Bersih dan Tanggul Jebol
Dampingi Prabowo ke Lokasi Banjir Langkat, Bobby: Warga Keluhkan Air Bersih dan Tanggul Jebol
Medan
BPBD Update Banjir-Longsor di Sumut: 355 Meninggal, 84 Hilang, dan 30.266 Mengungsi
BPBD Update Banjir-Longsor di Sumut: 355 Meninggal, 84 Hilang, dan 30.266 Mengungsi
Medan
Mayjen Rio Berpesan untuk Gubsu Bobby Nasution: Izin Tambang Perlu Dievaluasi
Mayjen Rio Berpesan untuk Gubsu Bobby Nasution: Izin Tambang Perlu Dievaluasi
Medan
THM De Tonga Medan Digerebek, 4 Butir Inex dan 82 Miras Ilegal Disita serta 7 Orang Ditangkap
THM De Tonga Medan Digerebek, 4 Butir Inex dan 82 Miras Ilegal Disita serta 7 Orang Ditangkap
Medan
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Medan
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau