Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Ungkap Asal Usul 10 Kg Sabu yang Diperoleh Chandra, Pecatan TNI AL

Kompas.com, 25 Februari 2025, 14:42 WIB
Rahmat Utomo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com – Polisi terlibat baku tembak dengan Chandra, seorang pecatan TNI Angkatan Laut, saat mengungkap peredaran 10 kilogram sabu di Perumahan Surya Mas, Kelurahan Teladan, Kecamatan Kisaran Timur, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Selasa (18/2/2025). Setelah menembak polisi, Chandra melarikan diri dan kini masih dalam pengejaran.

Keterlibatan Chandra dalam peredaran narkoba terungkap setelah kaki tangannya, Ali (45), ditangkap polisi di Perumahan Johor Permai, Kelurahan Pantai Johor, Kecamatan Datuk Bandar, Kota Tanjung Balai, pada hari yang sama.

Lalu, dari mana Chandra mendapatkan sabu tersebut?

Kasat Narkoba Polres Asahan, AKP Mulyoto, mengungkapkan bahwa Chandra memperoleh sabu dari seseorang di perairan Asahan, yang berbatasan antara Indonesia dan Malaysia.

Baca juga: Mantan Perwira TNI AL Terlibat Jaringan Narkoba, 10 Kg Sabu Disita di Asahan

Pada Sabtu (15/2/2025), Chandra memerintahkan Ali untuk menjemput 10 kilogram sabu menggunakan kapal boat di perairan tersebut.

Ali tidak mengetahui identitas orang yang memberikan sabu kepadanya, namun setelah berhasil mengambil barang tersebut, Chandra memberikan upah sebesar Rp 70 juta kepada Ali.

"Chandra lalu menjemput sabu dari Ali menggunakan mobil Brio warna putih," kata Mulyoto dalam keterangan tertulis, Selasa (24/2/2025).

Setelah mendapatkan informasi mengenai jaringan narkoba yang dikelola Chandra, polisi kemudian menyamar sebagai pembeli. Pada Selasa (18/2/2025), mereka memesan 4 kilogram sabu kepada Ali dengan harga Rp 230.000.000 per kilogram.

Ali kemudian mengirimkan 4 kilogram sabu itu ke rumah Chandra di Perumahan Surya Mas, Kisaran Timur, Kabupaten Asahan.

Baca juga: Sembunyikan 33 Kg Sabu di Dinding Mobil, Pria Asal Aceh Ditembak dan Ditangkap di Deli Serdang

Usai mendapatkan sabu, Ali bertemu dengan polisi yang menyamar di Perumahan Johor Permai, Kecamatan Datuk Bandar, Kota Tanjung Balai, untuk melanjutkan transaksi. Setelah memastikan bahwa Ali membawa sabu, polisi langsung meringkusnya.

Dari pengakuan Ali, polisi kemudian mendatangi rumah Chandra. Saat hendak masuk, pintu rumah dalam keadaan terkunci, namun polisi yakin Chandra masih berada di dalam.

Mereka menunggu di depan gerbang dan sekitar pukul 15.00 WIB, Chandra keluar dari rumahnya dengan mengendarai sepeda motor Honda NMAX hitam.

Ketika petugas berusaha menangkapnya, Chandra langsung melakukan penembakan berkali-kali ke arah polisi.

"Tim opsnal mencoba melakukan penghadangan, namun begitu melihat kehadiran tim opsnal, Chandra langsung mengambil senjata api dari tas sandangnya dan menembak berkali-kali ke arah tim opsnal," ujar Mulyoto.

Baca juga: Pecatan TNI AL Tembaki Polisi yang Ungkap Peredaran 10 Kg Sabu di Asahan

Polisi segera berlindung di balik mobil dan memberikan tembakan peringatan, namun Chandra tetap melarikan diri ke arah Stadion Mutiara Kisaran.

Setelah itu, polisi menggeledah rumah Chandra dan menemukan enam bungkus plastik berwarna oranye merek "99 Durian" yang berisi narkotika jenis sabu seberat 6 kilogram.

Dengan demikian, total sabu yang disita dari dua lokasi tersebut mencapai 10 kilogram. Selain itu, polisi juga menyita satu pucuk senjata api jenis Baretta beserta 262 butir peluru kaliber 9 mm dan 100 butir peluru kaliber 7 mm.

Mulyoto mengonfirmasi bahwa Chandra merupakan pecatan TNI AL dengan pangkat terakhir Letda, yang dipecat pada tahun 2022. Pihak kepolisian kini masih memburu Chandra yang berhasil melarikan diri.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Medan
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau