Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Kades di Deli Serdang Hilang Misterius di Jembatan Lau Luhung

Kompas.com, 28 Februari 2025, 19:42 WIB
Rahmat Utomo,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Asisten Kesejahteraan Rakyat dan Pemerintahan Pemkab Deli Serdang, Citra Effendi Capah, mengungkap kronologi hilangnya Kepala Desa (Kades) Liang Pematang, Bahagia Tarigan, secara misterius di Jembatan Lau Luhung.

Effendi mengatakan, peristiwa bermula pada Selasa (25/2/2025).

Awalnya, Bahagia Tarigan keluar dari rumahnya sejak pagi, tetapi hingga pukul 22.45 WIB, dia tak kunjung pulang.

Keadaan ini membuat keluarganya khawatir.

Baca juga: Kades di Deli Serdang Hilang Misterius, Motornya Ditemukan di Jembatan Lau Luhung

Pihak keluarga lalu menghubungi Camat STM Hulu untuk meminta tolong mencari Bahagia.

Selanjutnya, camat tersebut menghubungi Kepala Desa Tanjung Muda, Tarjan Tarigan, untuk mencari Bahagia.

Tarjan kemudian langsung mencari Bahagia di wilayah Kecamatan STM Hulu.

Saat melintas di Jembatan Lau Luhung, Tarjan bertemu dengan warga bernama Jondri Tarigan.

Tarjan lalu menanyakan apakah Jondri melihat Bahagia.

"Jondri Tarigan lalu mengatakan bertemu dan melihat Bahagia Tarigan, (mengendarai motornya) menuju perladangan milik pria bernama Ramlan Barus di Desa Durin Tinggung, Kecamatan STM Hulu," ujar Effendi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (28/2/2025).

Selanjutnya, Tarjan pergi ke perladangan yang dimaksud Jondri. Di sana, Tarjan bertemu Bahagia dan mengajaknya pulang.

Keduanya kemudian berjalan beriringan pulang mengendarai sepeda motor masing-masing.

Baca juga: Kades yang Hilang Misterius di Deli Serdang Masih Belum Ketemu, Tim Gabungan Susuri Sungai Lau Luhung

"Awal berangkat pulang, posisi sepeda motor Bahagia berada di depan, diikuti oleh Tarjan Tarigan. (Lalu) sesampainya di wilayah Desa Tanjung Muda, Bahagia mengendarai motor dengan lambat sehingga Tarjan mendahuluinya," kata Effendi.

Saat tiba di kantor Desa Tanjung Muda, Tarjan tidak melihat posisi Bahagia dan dia pun memutuskan untuk menunggu Bahagia.

Setelah beberapa menit menunggu, Bahagia tidak kunjung datang.

Tarjan kemudian melihat sepupunya, Toni Tarigan, berada di dekat Kantor Desa Tanjung Muda.

Lalu, Tarjan meminta Toni menemaninya berbalik arah untuk mencari Bahagia.

Asisten Kesejahteraan Rakyat dan Pemerintahan Pemkab Deli Serdang, Citra Effendi Capah (baju putih paling depan) saat meninjau lokasi hilangnya Kades Liang Pematang, Bahagia Tarigan di Jembatan Lau Luhung pada Rabu (26/2/2025)Dok Pemkab Deli Serdang Asisten Kesejahteraan Rakyat dan Pemerintahan Pemkab Deli Serdang, Citra Effendi Capah (baju putih paling depan) saat meninjau lokasi hilangnya Kades Liang Pematang, Bahagia Tarigan di Jembatan Lau Luhung pada Rabu (26/2/2025)

"Saat melintas di Jembatan Lau Luhung, didapati sepeda motor Bahagia Tarigan terparkir di sisi kanan trotoar jembatan. Selanjutnya, Bahagia Tarigan hilang dan tidak diketahui keberadaannya," ujarnya.

Terkait hilangnya Bahagia ini, kata Effendi, pihaknya masih terus melakukan pencarian ke jurang yang berada di jembatan tersebut.

Tim yang diturunkan melibatkan BPBD Deli Serdang, Musyawarah Pimpinan Kecamatan STM Hulu, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, BPBD Provinsi Sumut, dan Vertical Rescue Indonesia.

Sementara itu, Kapolresta Deli Serdang, Kombes Pol Raphael Sandhy Cahya, mengatakan hingga hari ketiga pencarian, Tim SAR Gabungan belum menemukan Bahagia.

Dia mengatakan, Tim SAR yang melakukan pencarian terdiri dari personel Polsek Tiga Juhar, BPBD Deli Serdang, Basarnas Deli Serdang, hingga masyarakat setempat.

Raphael menjelaskan pencarian yang dilakukan hari ini dilakukan sekitar pukul 11.00 di areal Sungai Lau Luhung, tempat korban diduga terakhir kali berada.

"Aliran sungai Lau Luhung telah disisir dari permukaan air di bawah jembatan oleh tim BPBD, Basarnas, dan masyarakat. Panjang aliran sungai yang disusur berkisar sepanjang 2 kilometer, tetapi belum ada hasil dari pencarian itu," ujar Raphael, Jumat (28/2/2025).

Lokasi terakhir kali Kepala Desa Liang Pematang Bahagia Tarigan terakhir kali hilang misterius, Jumat (28/2/2025)Dok Polresta Deli Serdang Lokasi terakhir kali Kepala Desa Liang Pematang Bahagia Tarigan terakhir kali hilang misterius, Jumat (28/2/2025)

Dia mengatakan, saat proses pencarian, pihaknya mengalami sejumlah hambatan yang menyulitkan menjangkau areal sungai lainnya.

"Cuaca di Kecamatan STM Hulu tidak menentu, setiap sore hujan air Lau Luhung meluap membesar sehingga menyulitkan tim untuk melakukan penyisiran. Selain itu, medan aliran air yang dilalui ekstrem," katanya.

Meskipun demikian, kata Raphael, pihaknya tetap akan melakukan proses pencarian.

Sebelumnya diberitakan, hilangnya Bahagia sempat heboh di media sosial.

Di narasi video viral yang beredar, disebutkan hilangnya Bahagia bermula pada Selasa (25/2/2025), awalnya dia keluar dari rumahnya sejak pagi, tetapi hingga pukul 22.45 tidak kunjung kembali.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Medan
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau