Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Kembar di Tapanuli Utara, Jalan Kena Longsor dan Bangunan Rusak

Kompas.com, 18 Maret 2025, 11:51 WIB
Oryza Pasaribu,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TAPANULI UTARA, KOMPAS.com - Gempa kembar (utama) dengan magnitudo 5,5 dan 5,6 yang terjadi di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Selasa (18/3/2025) pagi, mengakibatkan sejumlah ruas jalan nasional tertimbun longsor dan tidak dapat diakses.

Kepala Seksi Humas Kepolisian Resor Taput, Aiptu Walpon Baringbing, menyampaikan bahwa pascagempa utama magnitudo 5,5 dan 5,6 serta gempa susulan yang beberapa kali terjadi, mengakibatkan beberapa titik ruas jalan nasional yang menghubungkan antara Kabupaten Tapanuli Utara - Tapanuli Selatan - Padangsidimpuan mengalami longsor.

"Ada beberapa titik jalan nasional yang tertimbun longsor akibat gempa, dan sampai saat ini belum dapat dilalui," ujar Walpon saat dikonfirmasi lewat sambungan ponsel, Selasa (18/3/2025).

Baca juga: Gempa Kembar Guncang Tapanuli Utara, 1 Orang Tewas dan Longsor Tutup Jalan

Walpon menjelaskan, jalan nasional yang tertimbun longsor yaitu di Desa Hutabarat dan Desa Lobupining, Kecamatan Pahae Julu, Taput.

"Di Desa Hutabarat ada 2 titik, dan di Desa Lobupining ada 1 titik," katanya.

Walpon menyampaikan bahwa gempa bumi juga menyebabkan beberapa fasilitas umum dan rumah warga mengalami kerusakan.

"Di Pahae Jae, Kantor Desa Pardomuan rusak. Jembatan di Siriaria Desa Siopat Bahal, dan jalan nasional di Silangkitang retak. Juga sejumlah rumah, swalayan, dan banyak tiang listrik yang tumbang," ungkap Walpon.

Beberapa fasilitas yang mengalami kerusakan di Kecamatan Pahae Jae Taput yaitu kantor Kepala Desa Pardomuan Nainggolan, bengkel milik Septi Nainggolan, Jembatan Siriaria Desa Siopat Bahal, jalinsum yang mengalami keretakan tepatnya di Desa Silangkitang, Indomaret Pasar Sarulla, serta tiang listrik roboh.

Walpon mengatakan, hingga saat ini, Polisi, TNI, BPBD, dan pihak terkait lainnya sudah turun ke lokasi untuk melakukan evakuasi dan pendataan.

"Kami masih di lokasi melakukan evakuasi, pertolongan, dan pendataan," pungkasnya.

Diketahui, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) dilanda gempa bumi kembar, dengan magnitudo 5,5 pukul 05.22 dan 5,6 pukul 05.23, Selasa (18/3/2025).

"Rangkaian gempa bumi kembar (Double Earthquake) magnitudo 5,5 dan 5,6 di Tapanuli Utara, Sumatra Utara, tidak berpotensi tsunami," ungkap Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, lewat keterangan resminya yang diterima Kompas.com, Selasa.

Daryono menjelaskan, wilayah Tapanuli Utara, Sumatera Utara, diguncang dua gempa bumi tektonik.

Gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,5 dan 5,6.

Waktu kejadian gempa bumi pertama adalah 05.22.38 WIB dengan episenter terletak pada koordinat 1,91° LU;

Halaman:


Terkini Lainnya
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau