MEDAN, KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Medan pada Selasa (8/4/2024) setelah libur Lebaran.
Sidak ini bertujuan mengecek pelayanan dan fasilitas kesehatan di rumah sakit tersebut.
Selama sidak, Bobby memeriksa beberapa ruangan, termasuk unit gawat darurat, ruang rawat inap dan ruang administrasi BPJS.
Dia juga menyapa pasien yang sedang berobat dan mendengar keluhan salah seorang pasien perempuan yang mengaku kesulitan mendapatkan obat saraf yang telah diresepkan dokter dua minggu sebelumnya.
Baca juga: ASN Pemprov Sumut Absen karena Pesawat Delay di Bangkok, Bobby: Beri Surat Peringatan
Mendengar keluhan tersebut, Bobby langsung menanyakan kepada petugas Farmasi.
Petugas menjelaskan bahwa obat yang dimaksud sudah tidak tersedia selama dua minggu.
Lalu, Bobby mempertanyakan masalah ini kepada Direktur Utama RSU Haji Medan, Sri Suriani Purnamawati, yang mendampinginya saat sidak.
"Ibu ini sudah dua minggu obatnya nggak ada, harus menunggu berapa lama lagi? Mekanisme normalnya, (apakah) harus nunggu Gubernur datang baru dapat obat?" tanya Bobby.
Sri Suriani mengaku belum menerima laporan mengenai masalah tersebut. "Saya gak dapat laporan soal ibu (ini)," ujarnya.
Bobby pun menegaskan pentingnya kepemimpinan dalam menangani masalah tersebut.
Gubernur Sumut, Bobby Nasution, saat mengkonfrontir Direktur RSU Haji Medan Sri Suriani soal kekosongan obat selama 2 Minggu di rumah sakit tersebut, Selasa (8/4/2025)."Ibu gak perlu dapat laporan (semuanya) dari anggota ibu, ibu kan direktur. Makanya mekanismenya gimana (kalau obat tidak ada). Misalnya kalau seminggu tidak dapat obat bagaimana gitu," tegas Bobby.
Setelah itu, salah seorang staf RSU Haji menjelaskan bahwa obat yang dicari pasien tersebut tidak tersedia di vendor.
Biasanya, mereka akan berkoordinasi dengan apotek pendamping untuk memberikan obat yang dibutuhkan dalam waktu maksimal 1 x 24 jam.
Baca juga: Dapat Kesempatan Bicara, Bobby Nasution Minta Bantuan Ini ke Prabowo
Bobby mempertanyakan mengapa obat tersebut sampai dua minggu tidak tersedia dan meminta perbaikan mekanisme penanganan obat di RSU Haji.
"Ini pasien nunggu dua minggu tapi (obatnya) tidak ada juga? Mekanismenya diperbaiki ya," kata Bobby.