MEDAN, KOMPAS.com - Seorang driver taksi online bernama Michael Frederick Pakpahan (25) ditemukan tewas di Kabupaten Langkat pada Rabu (9/4/2025).
Mayatnya ditemukan dalam karung putih di pinggir sungai Desa Pasar Rawa, Kecamatan Gebang.
Proses evakuasi mayat Michael dilakukan oleh pihak kepolisian dari Polrestabes Medan dan Polsek Gebang, yang dibantu oleh personel BPBD Langkat, sekitar pukul 20.00 WIB.
Baca juga: Modus Baru Tipu Ojol di Asrama Polisi, Pelaku Kabur Usai Pinjam Motor untuk Beli Rokok
"Ia semalam untuk proses evakuasi kita turut membantu. Memang cukup sulit semalam," ujar Kepala BPBD Langkat, Muhammad Ansyari, kepada Kompas.com melalui saluran telepon pada Kamis (10/4/2025).
Setelah dievakuasi, jenazah Michael dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk dilakukan otopsi.
Sebelumnya, beredar poster di media sosial yang menyatakan bahwa Michael hilang sejak 6 April 2025.
Terakhir kali, alumnus Universitas Sumatera Utara (USU) ini terlihat mengendarai mobil Rush hitam dengan nomor polisi BK 1273 QF.
"Hasil track GPS, sebelum hilang, yang bersangkutan sedang mengantar customer menuju Jalan Besar Tanjung Slamet 72," tulis narasi dalam poster tersebut.
"Sebelum akhirnya dicancel di tengah perjalanan, sekitar Jalan Bunga Sakura, pukul 01.13 WIB," tambahnya.
Dalam poster itu juga tertera kontak person keluarga korban, yaitu Cia dan Linda.
Saat dikonfirmasi, Cia membenarkan bahwa jenazah Michael sudah ditemukan. "
Iya benar, informasinya seperti itu. Udah dulu ya," ucap Cia singkat melalui telepon kepada Kompas.com.
Baca juga: Mengaku Polisi, Penipu di Bandung Nekat Bawa Kabur Motor Ojol di Mapolsek
Di sisi lain, Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Bayu Putro Wijayanto, mengonfirmasi bahwa Michael adalah korban pembunuhan.
"Iya benar (korban pembunuhan)," kata Bayu kepada Kompas.com melalui saluran telepon.
Bayu menambahkan bahwa pelaku sudah ada yang diamankan, namun ia belum ingin merinci lebih lanjut mengenai apa yang dialami Michael karena proses penyidikan masih berlangsung.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang