MEDAN, KOMPAS.com - Sebuah pesawat Saudia Airlines yang mengangkut jemaah haji dari Jeddah menuju Surabaya terpaksa mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Sabtu (21/6/2025) akibat ancaman bom.
Insiden ini menyebabkan kepulangan para jemaah tertunda hampir satu hari.
Setelah serangkaian pemeriksaan yang dilakukan oleh tim Penjinak Bom (Jibom) dari Polda Sumatera Utara, pesawat tersebut dinyatakan aman dan tidak ditemukan adanya bom.
Para jemaah kemudian diberangkatkan kembali ke Bandara Juanda, Surabaya, pada Minggu (22/5/2025) dini hari.
Baca juga: Dampak Ancaman Bom di Pesawat Saudia Airlines, 21 Penerbangan di Bandara Kualanamu Terlambat
“Alhamdulillah, pada pukul 03.47 WIB pesawat take off dengan aman menuju Surabaya. Kami pastikan jemaah merasa aman dan nyaman sepanjang proses keberangkatan,” ungkap Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan, dalam keterangan tertulisnya.
Ferry menambahkan bahwa para jemaah pulang menggunakan pesawat yang sama, dan selama proses pemulangan, mereka dikawal oleh personel kepolisian.
“Pengamanan dilakukan secara maksimal oleh personel Polda Sumut, Polresta Deli Serdang, dibantu rekan-rekan dari TNI Kodam I/Bukit Barisan serta pihak bandara,” lanjutnya.
Sebelumnya, pesawat dengan nomor penerbangan SVA 5688 itu melakukan pendaratan darurat pada pukul 09.27 WIB setelah adanya dugaan ancaman bom di dalam pesawat.
Baca juga: Penjinak Bom dari TNI Ikut Diterjunkan Tangani Ancaman Bom di Pesawat Saudia Airlines
Namun, setelah dilakukan penyelidikan dan pemeriksaan terhadap penumpang serta pesawat, tidak ditemukan barang berbahaya.
Kejadian ini menyoroti pentingnya keamanan penerbangan dan kesiapsiagaan pihak berwenang dalam menangani ancaman yang dapat membahayakan keselamatan penumpang.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang