MEDAN, KOMPAS.com - Fhielza Wijaya (24), korban tabrak lari oleh anak Kepala Seksi Propam Polres Tapanuli Selatan (Tapsel), mengungkap kejanggalan terkait wanita yang berada dalam mobil pelaku saat insiden terjadi.
Remaja berinisial AP (16) itu disebut awalnya mengaku bahwa perempuan yang bersamanya adalah kakak sepupu. Namun belakangan, pihak kepolisian menyatakan perempuan tersebut adalah guru pelaku.
"Ya malam itu, memang saya lihat dia (AP) bersama seorang perempuan. Awalnya dia bilang itu kakak sepupunya," kata Fhielza saat dihubungi Kompas.com, Rabu (9/7/2025).
"Tapi belakangan kan polisi bilang itu gurunya. Nah, malam itu kan saya minta nomor orangtuanya, ternyata yang dikasih nomor wanita itu," tambahnya.
Baca juga: Anak Kasi Propam Tapsel Tabrak Mobil Warga Saat Nyalip
Fhielza menduga ada upaya menyembunyikan identitas sebenarnya dari perempuan yang berada bersama AP dalam mobil dinas ayahnya. Ia juga menyebut keluarga AP belum memenuhi permintaan untuk membuat video klarifikasi bersama.
"Tapi sampai sekarang enggak ada juga mereka buat. Cuma kami aja yang buat video bahwa sudah berdamai," ucap Fhielza.
Insiden terjadi pada Minggu (6/7/2025) malam di Jalan Pandu, Kota Medan. Saat itu, Fhielza dan suaminya tengah dalam perjalanan dari Jalan Wahidin menuju Mal Sun Plaza ketika mobil mereka ditabrak dari sisi kanan oleh mobil yang dikendarai AP.
"Pas di lokasi, anak (AP) lewat kanan kami dan menabrak bagian pintu sopir," ujar Fhielza.
Ia meminta pelaku menepi dan turun dari mobil, namun AP justru mundur dan tancap gas meninggalkan lokasi.
Baca juga: Cerita Wanita yang Ditabrak Anak Kasi Propam Tapsel: Dia Kabur, Terobos Lampu Merah
"Kami klakson terus dia makin kencang, kabur. Jadi kami kejar. Sampai di beberapa lampu merah, tetap kami klakson, tapi dia terobos," ujarnya.
AP akhirnya terjebak kemacetan di Jalan Cut Mutia dan tak bisa melanjutkan pelarian. Fhielza merekam kejadian tersebut dan video itu kemudian viral di media sosial.
Saat itu warga sekitar sempat terpancing emosi, namun Fhielza dan suaminya berhasil menenangkan mereka.
Setelah kejadian, Fhielza meminta nomor ponsel orangtua AP. Ia mengingatkan bahwa video akan dipublikasikan jika nomor yang diberikan tidak bisa dihubungi.
"Saya sempat bilang kalau itu bukan nomor orangtuanya, ya videonya saya viralkan. Pas makan, saya coba hubungi ternyata tak bisa. Ya sudah saya viralkan lah," ujarnya.
Baca juga: 6 Fakta Anak Kasi Propam Polres Tapsel Pakai Mobil Polisi lalu Terlibat Tabrak Lari
Besok paginya, ayah AP menghubungi dan menyampaikan permintaan maaf. Fhielza lalu didatangi polisi dan diajak mediasi di kantor Satlantas Polrestabes Medan.
"Alasan mau damai karena nggak mau ribet aja. Karena kalau lanjut, mobil itu kan pasti diamankan dulu. Kalau ganti rugi nggak ada dari mereka. Mobil itu udah keluarga saya perbaiki sendiri," katanya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang