Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMW Terbakar di Garasi Rumah Dinasnya, Wali Kota Sibolga: Itu Mobil Tua Pribadi Saya

Kompas.com, 18 Juli 2025, 19:38 WIB
Oryza Pasaribu,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SIBOLGA, KOMPAS.com - Rumah dinas Wali Kota Sibolga, Akhmad Syukri Nazri Penarik, yang terletak di Jalan dr FL Tobing, Kelurahan Kota Beringin, Kecamatan Sibolga Kota, Sumatera Utara, mengalami kebakaran pada Jumat (18/7/2025) pagi.

Kebakaran tersebut mengakibatkan garasi dan satu unit mobil pribadi jenis BMW hangus terbakar.

"Memang benar ada kejadian itu. Yang terbakar bagian garasi rumah dinas wali kota, dan 1 unit mobil tua jenis BMW E30 tahun 1991, milik pribadi saya, bukan mobil dinas," ungkap Wali Kota Sibolga, Akhmad Syukri Nazri Penarik, saat dikonfirmasi melalui sambungan ponsel.

Baca juga: Rumah Dinas Wali Kota Sibolga Terbakar, 1 Mobil BMW Hangus

Syukri menjelaskan, berdasarkan keterangan dari sopir pribadinya, kebakaran terjadi sekitar pukul 08.30 saat sopirnya sedang memanaskan tiga unit mobil di garasi.

"Termasuk mobil pribadi BMW tua milik saya yang terbakar. Kemungkinan ada kabel atau wayar mobil yang keropos dan digigit tikus, yang menyebabkan korsleting dan akhirnya terbakar," ujarnya.

Saat kejadian, Wali Kota Sibolga tidak berada di rumah.

Ia sedang mengikuti kegiatan di Sumatera Barat.

"Kebetulan saya lagi tugas di Sumatera Barat. Pada saat kejadian, hanya ada ajudan, Satpol PP, dan asisten rumah tangga di rumah dinas. Istri juga sedang bertugas," jelasnya.

Syukri juga meminta maaf kepada warga sekitar rumahnya atas kepanikan yang ditimbulkan akibat kebakaran tersebut, yang berdekatan dengan SMA swasta HKBP Kota Sibolga.

"Saya secara pribadi mohon maaf kepada pihak SMA swasta HKBP Kota Sibolga dan warga sekitar," tambahnya.

Kepala Seksi Humas Kepolisian Resor Kota Sibolga, Iptu Suyatno, menyatakan bahwa kebakaran terjadi sekitar pukul 08.15.

Saat itu, sopir pribadi Wali Kota, Andika Hutagalung (28), sedang memanaskan tiga unit mobil di garasi.

"Ada tiga mobil pribadi milik wali kota, jenis Fortuner, Cambridge, dan BMW, yang sedang dipanaskan oleh sopir pribadi wali kota," ungkap Suyatno.

Suyatno menjelaskan bahwa Andika memanaskan mobil Fortuner terlebih dahulu, kemudian mobil Cambridge, dan terakhir mobil BMW.

Baca juga: Truk Tangki Rem Blong di Sibolga Tabrak Tembok Rumah dan 2 Betor, 1 Orang Tewas

"Saat menghidupkan mesin mobil, tiba-tiba ada ledakan di bagian depan mobil, dan muncul percikan api. Mobil pun seketika terbakar, juga mengenai bagian garasi," ujarnya.

Hasil penyidikan sementara menunjukkan bahwa kebakaran disebabkan oleh mesin mobil yang meledak saat dipanaskan.

"Tidak ada korban jiwa, namun satu unit mobil BMW pribadi milik Wali Kota Sibolga hangus terbakar. Kerugian ditaksir mencapai Rp 200 juta," pungkas Suyatno.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau