MEDAN, KOMPAS.com – Aksi seorang Pak Ogah atau pengatur jalan informal yang melakukan penganiayaan terhadap pengendara mobil di kawasan Hutan Lae Pondom, Jalan Lintas Medan–Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, viral di media sosial.
Dalam video berdurasi singkat yang beredar, terdengar suara tangisan seorang wanita yang histeris sambil menyebutkan suaminya dipukuli hanya karena tidak memberikan uang Rp 2.000 kepada pelaku pungli.
“Dipukuli suamiku gara-gara uang Rp 2000. Lae Pondom Pungli,” teriak seorang wanita dalam video, menangis histeris.
Kapolres Dairi, AKBP Otniel Siahaan, membenarkan insiden tersebut.
Baca juga: 95 Siswa di Toba Diduga Keracunan MBG, 12 Masih Dirawat
Ia menjelaskan peristiwa terjadi pada Kamis (16/10/2025) saat korban bernama Muhammad Gazaly (23) bersama keluarganya melintasi jalan yang tengah diperbaiki karena longsor.
“Waktu itu kondisi jalan sedang tahap perbaikan pasca longsor. Pelaku DL (22) bersama kawan-kawannya meminta uang kepada pengendara usai mengatur arus lalu lintas,” kata Otniel dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (18/10/2025).
Namun saat korban tidak memberikan uang, pelaku langsung memaki dan memprovokasi.
Korban yang merasa tersinggung kemudian turun dari mobil dan terjadi adu mulut di lokasi.
“Nah, pelaku ini sempat memaki korban karena tak diberi uang tersebut. Turunlah korban dari mobil lalu terjadi cekcok. Tak lama, pelaku menganiaya korban,” sambungnya.
Video yang menunjukkan momen pasca penganiayaan langsung menyebar luas di media sosial.
Polisi telah bergerak cepat menangani kasus tersebut dan mengidentifikasi pelaku sebagai DL (22).
Pihak Polres Dairi juga memastikan bahwa praktik pungutan liar (pungli) yang dilakukan oknum seperti DL akan ditindak secara hukum.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang