TAPANULI TENGAH, KOMPAS.com — Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) mendirikan dapur umum di kawasan Sibolga dan Tapanuli Tengah, Sumatera Utara untuk menyalurkan makanan siap saji kepada warga terdampak banjir dan longsor.
BAZNAS RI pun merekrut sekitar 15 warga lokal untuk membantu memasak di dapur umum sebagai tenaga bantuan.
Dapur umum yang terletak di Masjid An-Nursina, Desa Sarudik itu telah beroperasi sejak Minggu (30/11/2025) lalu dan memproduksi 400 porsi makanan per harinya.
Baca juga: BAZNAS Siapkan Dapur Umum dan Dapur Air di Tapanuli Selatan
"Biasanya mulai masak dari jam 9 pagi, sampai jam 4 sore. Dapat kurang lebih 400-500 porsi lah," ucap Siti Asmawati, salah satu warga yang menjadi relawan dapur umum saat diwawancarai Kompas.com, Kamis (4/12/2025).
Siti merupakan seorang warga yang sebenarnya tak terdampak secara langsung banjir di Tapanuli Tengah.
Namun, ia rela menghabiskan waktunya setiap hari untuk memasak makanan yang dibagikan untuk korban bencana tanpa pamrih.
Baca juga: Upaya Pemulihan Tapanuli Tengah dan Sibolga, Akses Jalan jadi Prioritas
Padahal, peluh keringat dan panasnya api serta asap dari kayu bakar yang digunakan untuk memasak tak hentinya menghantam sepanjang hari.
"Ya gimana, Sengaja memang mau aja membantu yang (terkena) bencana, yang kebanjiran, longsor itu. Senang sekali bisa bantu malahan," ucapnya.
Ia mengaku bersyukur rumahnya tak mengalami kerusakan akibat banjir maupun longsor.
Baca juga: Gibran Masuk Tenda Pengungsi Banjir Tapanuli Selatan, Tampung Keluh Kesah
Sebagai salah satu perwujudan rasa syukurnya, Siti pun memutuskan untuk ikut membantu melalui dapur umum.
Meski begitu, Siti mengeluhkan sejumlah kesulitan yang dihadapi saat menjalankan dapur umum, yaitu kebutuhan bahan dapur.
Misalnya, harga cabai yang biasanya berada di kisaran Rp 50.000 per kilo, saat ini cmencapai enam kali lipat.
"Harga cabai itu paling parah. Biasanya Rp 50.000 lah (sekilo), sekarang sampai Rp300.000, parah banget itu," ucapnya.
warga membantu memasak di dapur umum BAZNAS yang didirikan di Sibolga dan Tapanuli Tengah. Kondisi itu dikonfirmasi oleh Rituan Munte, relawan lainnya yang turut bertugas untuk berbelanja logistik.
Menurutnya, para relawan dapur umum harus membeli suplai bahan makanan ke luar kota, hingga ke Kabupaten Padangsidempuan.