MEDAN, KOMPAS.com- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyatakan bahwa seluruh daerah di Provinsi Sumatera Utara telah terbebas dari status zona merah.
Keterangan tersebut dikutip Antara, dari situs resmi Satgas Penanganan Covid-19 melalui laman covid19.go.id, Kamis (2/9/2021).
Baca juga: Sumut Akhirnya Bebas dari Zona Merah Covid-19
Disebutkan bahwa tiga daerah yang sebelumnya zona merah, yakni Medan, Toba dan Simalungun, kini masuk kategori zona oranye atau tingkat risiko sedang.
Baca juga: Medan dan Pematangsiantar Belum Boleh Laksanakan PTM, Ini Respons Walkot Bobby Nasution
Merespons hal itu, Wali Kota Medan Bobby Nasution mengklaim bahwa sebenarnya sejak beberapa bulan lalu Kota Medan sudah keluar dari zona merah dan statusnya zona oranye.
Status zona oranye Medan juga sudah berlaku pada masa penerapan PPKM Mikro, PPKM Darurat, hingga PPKM level 4.
"Kita enggak pernah merah," kata Bobby di Balai Kota, Jumat (3/9/2021).
Bobby mengakui, dalam dua bulan belakangan angka kasus Covid-19 di Medan meningkat signifikan. Akibatnya Kota Medan sampai kini masih menerapkan PPKM level 4.
Namun dalam sepekan terakhir, penambahan kasus mulai menurun. Kondisi inilah yang dianggap Bobby menjadi alasan Satgas menurunkan status Kota Medan.
Dia menegaskan, dengan menurunnya penambahan kasus serta status tersebut, bukan berarti Medan terbebas dari risiko penyebaran Covid-19.
Justru dengan kondisi saat ini, masyarakat diminta untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, sebagaimana diterapkan selama PPKM.
"PPKM sebenarnya hanya pembelajaran. Ujian sebenarnya saat PPKM sudah selesai. Apakah masyarakat bisa menerapkan prokes atau tidak," tegas Bobby.
Bobby menambahkan, meski status Kota Medan sudah menurun, Pemkot Medan belum berencana melonggarkan aturan pada PPKM.
Pengetatan selama penerapan PPKM level 4 di Medan masih terus diterapkan, setidaknya hingga 6 September.
Bobby sebelumnya memang kerap membantah bahwa Medan masuk zona merah Covid-19.
Dia mengatakan, penetapan zonasi risiko Covid-19 dikategorikan sesuai dengan indikator-indikator kesehatan masyarakat dengan menggunakan scoring dan pembobotan.