MEDAN, KOMPAS.com - Seekor lembu milik warga blok hutan Cincin, kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Resor Sekoci Lepan, Langkat, Sumatera Utara, mati diterkam harimau sumatera.
Sebelumnya di sekitar kawasan ini seorang peladang tewas, kemudian ada juga lembu yang pernah mati dimangsa harimau.
Warga sudah diimbau untuk lebih berhati-hati dan tidak memelihara lembu ke dalam kawasan Taman Nasional Gunung Leuser. Namun kenyataannya, masih banyak yang nekat.
Baca juga: Harimau yang Resahkan Warga dan Masuk Perangkap BKSDA Kakinya Penuh Luka Berbelatung
Dikonfirmasi melalui telepon pada Rabu (22/12/2021) siang, Kepala Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah III, Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL), Ruswanto membenarkan adanya lembu warga yang diterkam harimau.
Lembu itu ditemukan mati dengan keadaan leher masih terikat tali dan tergeletak di antara rerumputan. Di bagian paha kiri lembu terlihat ada luka robek.
Penampakan lembu yang sudah menjadi bangkai itu diunggah di Facebook pada Rabu (22/12/2021) pagi.
Dalam video berdurasi 1 menit 24 detik itu, seorang pria yang diduga merekam mengatakan bahwa lembu itu sudah kaku.
"Udah kaku ya. Udah tadi malam ya kan. Desa Barak Induk diserang belang, hati-hati bagi warga yang beraktivitas di ladang," ungkap pria itu sambil menunjukkan jejak harimau sumatera tak jauh dari lokasi.
"Iya, waduh kok masih ada. (Lehernya masih terikat tali) iya," sambungnya.
Dalam video tersebut, pria itu mengimbau warga untuk lebih berhati-hati dan tidak pergi ke ladang sendirian, terutama saat dini hari atau malam hari.
Dia meminta masyarakat untuk tidak meracuni bangkai lembu itu atau melakukan sesuatu ke harimau yang dilindungi. Pasalnya, saat ini petugas sudah turun untuk mengecek lokasi kejadian.
Sebenarnya, penyuluhan kepada Kelompok Tani Hutan Konservasi (KTHK) terkait pelarangan memasukkan ternak ke Taman Nasional Gunung Leuser sudah sering dilakukan untuk menghindari kejadian serupa.
Namun pada kenyataannya masyarakat masih nekat, meski kasus harimau memangsa hewan ternak sudah sering terjadi. Sebelumnya lembu milik warga di Sei Bamban juga dimangsa harimau.
Dengan demikian, penyuluhan masih harus terus dilakukan.
"Setelah ada warga yang dimangsa harimau di Sei Bamban waktu itu, lalu ada juga ternak lembu warga yang dimangsa. Sesuai perjanjian kerjasama (PKS) dengan KTHK kita mengelola lahan itu tanpa berternak di situ, harus rajin lah untuk memantau," katanya.