Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Penyapu Jalan di Medan Dibegal Saat Berangkat Kerja, Korban Dipukul dan Motornya Dirampas

Kompas.com - 03/01/2022, 19:43 WIB
Dewantoro,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Sebuah video viral di media sosial Instagram memperlihatkan seorang perempuan paruh baya yang bekerja sebagai petugas kebersihan menjadi korban begal.

Peristiwa itu terjadi di Jalan Pinus, kawasan Kompleks DPRD, Kecamatan Medan Timur pada Minggu (2/1/2022) pagi.

Video tersebut diunggah di sejumlah akun Instagram, salah satunya @tkpmedan.

Dalam video, darah tampak di bagian wajah ibu itu, termasuk jilbab, baju dan kakinya.

Baca juga: Jadi Tersangka, Pemuda di Medan yang Bunuh Begal karena Bela Diri Tidak Ditahan

Korban terlihat duduk dengan wajah kuyu akibat luka yang dideritanya.

Korban juga mengenakan baju seragam bertuliskan Melati, yakni petugas penyapu jalan yang dikenal dengan sebutan Pasukan Melati.

Dia membawa tas hitam dan tampak letih. Dia hanya menjawab dengan suara pelan ketika seseorang menanyakan usianya.

Baca juga: Berawal Ditemukan Sepasang Sandal, Polisi Tangkap Pelaku yang Perkosa dan Bunuh Calon Pengantin Perempuan di Medan

Ketika Kompas.com menyambangi lokasi kejadian pada Senin (3/1/2021) siang, tampak sejumlah personel polisi dari Polsek Medan Timur melakukan penyelidikan.

Kanit Reskrim Polsek Medan Timur, Iptu Japri Simamora mengatakan, pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan atas kejadian yang dialami RH (53).

"Sudah kita lakukan olah TKP (tempat kejadian perkara). Sedang kita selidiki," katanya.

Hendak berangkat kerja

Sementara itu, RH ditemui di rumah sakit mengatakan, kejadian yang dialaminya terjadi pada Minggu pagi sekitar pukul 06.00 WIB.

Saat itu, ia hendak bekerja dengan mengendarai sepeda motornya.

Namun tiba-tiba ada seseorang memukul bahu kanannya dan membuatnya jatuh tersungkur ke jalan hingga tak sadarkan diri.

"Saya pun gini lah. Habis itu tak sadarkan diri. Sepeda motor dibawa lari. (berapa orang pelaku) tak tahu saya. (harapannya) jangan ada kejadian lagi," katanya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com