MEDAN, KOMPAS.com-Wajah Evi (48) kuyu dan lelah. Betapa tidak, dia sudah ditipu oleh seseorang dari Tanjung Balai, Sumatera Utara, yang mencatut nama Baim Wong hingga Rp 149 juta dan diperiksa sejak siang hingga malam.
Dia tak tahu uangnya akan kembali atau tidak. Hanya saja, penipunya sudah ditangkap dan kini mendekam di Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut).
Warga Helvetia, Kota Medan, itu mengaku kehilangan Rp 149 juta.
Awal mula dia menjadi korban penipuan yang mencatut nama Baim Wong itu saat membuka Facebook dan melihat ada temannya yang mengaku mendapat give away Rp 20 juta.
Baca juga: Lagi, Penipuan Giveaway Catut Nama Baim Wong, Bagaimana Pelaku Meyakinkan Korbannya?
Dia kemudian mengirim pesan lewat Messanger mempertanyakan kebenarannya.
Jawaban dari akun temannya yang belakangan diketahuinya sudah diretas itu bahwa give away itu benar, bukan penipuan dan menyuruh agar menghubungi link WhatsApp.
Seketika dia klik link tersebut dan langsung mendaftar. Pertama kali dia diminta uang Rp 500.000, lalu Rp 1 juta dan seterusnya.
Uang itu, alasannya untuk uang polisi, pajak dan lain sebagainya.
Hingga akhirnya dia didiskualifikasi karena tidak terus-terusan mentransfer uang yang dimintanya.
Setelah itu dia tersadar sudah sebanyak 18 kali dia mengirim dan totalnya Rp 149 juta.
"Makanya (setelah sadar) saya bilang saya enggak mau Rp 20 juta itu, minta balikkan dana saya saja, sudah untuk kamu aja. 'Oh enggak bisa Bu, hangus duit ibu'. Kan bingung saya," katanya, Senin (10/4/2023) malam di Polda Sumut.
Baca juga: Banyak Penipuan Catut Namanya, Baim Wong: Kalau Minta Uang, Itu Pasti Bukan Saya
Pelaku juga kemudian menyuruhnya untuk bertanya kepada lima akun FB temannya yang belakangan diketahui sudah diretas oleh pelaku.
"Katanya sampai jual emas, tapi balik uangnya. Yang lima itu kawan-kawan, tapi akunnya di-hack. Perempuan semua. Lain-lain kota," katanya.
Dikatakannya, Baim tidak menjanjikan apa-apa tapi mengajak berdoa agar mendapat jalan keluar terbaik.
"Kita enggak bisa dan enggak mau memaksa atau membebani ke Mas Baim, karena bukan salah dia," katanya.