Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Angka Kemiskinan Sumut di Era Edy-Ijeck Turun, Pengamat: Digerakkan Bansos

Kompas.com - 31/08/2023, 05:53 WIB
Rahmat Utomo,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com- Selama masa kepemimpinan Gubernur Edy Rahmayadi dan Wakilnya Musa Rajeckshah, angka kemiskinan di Sumatera Utara di periode 2018-2023 mengalami tren penurunan setiap tahun, kecuali saat pandemi Covid-19.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut di tahun 2019 angka kemiskinan 1,26 juta, tahun 2020 jumlahnya sempat naik jadi 1,357 juta jiwa, 2021 terjadi penurunan menjadi 1,273 juta jiwa, 2022 menurun lagi menjadi 1,262 juta jiwa, dan terakhir data sementara di bulan Maret 2023 angka kemiskinan menurun jadi 1,240 juta jiwa.

Kepala BPS Sumut, Nurul Hasanuddin mengatakan penurunan ini menunjukkan tren yang baik.

Baca juga: Airlangga: Reforma Agraria Penting dalam Pemulihan Ekonomi Nasional dan Atasi Kemiskinan Ekstrem

"Trennya menurun, dibandingkan dengan provinsi lain seperti Aceh dan di Sulawesi banyak yang naik. Seyogyanya ini bagus selama lima tahun ada tren yang baik," ujar Nurul saat dihubungi Kompas.com, Selasa (29/8/2023).

Nurul mengatakan, ada beberapa indikator yang menyebabkan kemiskinan menurun di Sumut. Misalnya adanya pengendalian harga pokok dari Pemprov Sumut, kemudian adanya bantuan sosial ke masyarakat.

"Adanya juga program bantuan sosial, itu ini juga memberi pengaruh (penurunan angka kemiskinan)," katanya.

Sementara itu, jumlah angka kemiskinan sempat meningkat di tahun 2020 karena pandemi Covid-19.

Namun setelah pandemi, tren penurunan kemiskinan kembali terjadi karena terbukanya banyak lapangan pekerjaan dan investasi di Sumut.

"Ketika banyak orang menganggur di PHK pasti kebutuhannya meningkat. Jadi lapangan pekerjaan sumber pendapatan baru itu (tentu) bisa menekan angka kemiskinan, itu sangat berhubungan," katanya.

Di sisi lain kata Nurul Sumut juga merupakan penopang pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatera, ini juga berdampak bagi penurunan angka kemiskinan di Sumut.

"Salah satu yang terbesar, penopang utama sawitnya. Paling besar juga Bandara Kualanamu yang Internasional, pariwisatanya (juga) lebih bagus dibandingkan Jambi, Bengkulu, bahkan Sumbar. Itu mengapa disebut penopang (perekonomian di Sumatera)," kata Nurul

Belum lagi kata Nurul disektor pertanian, perkebunan dan industri. Sumut disebut lebih dominan dibanding Provinsi lainnya.

Ilustrasi bansos program keluarga harapan (PKH) 2023. Cara cek penerima bansos PKH melalui cekbansos.kemensos.go.id.Freepik / KrishnaTedjo Ilustrasi bansos program keluarga harapan (PKH) 2023. Cara cek penerima bansos PKH melalui cekbansos.kemensos.go.id.

Digerakkan Bansos

Pengamat Ekonomi dari Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Gunawan Benjamin mengatakan, berdasarkan data BPS, memang terjadi penurunan tingkat kemiskinan 5 tahun belakangan ini di Sumut.

"Pada September 2019 tingkat kemiskinan di Sumut sebanyak 8,63 persen (dari jumlah penduduk Sumut) dan pada bulan maret 2023 tingkat kemiskinan di wilayah Sumut sebanyak 8,15 persen," ujar Gunawan dalam keterangannya, Rabu (30/8/2023).

Gunawan berkata, bila setelah pandemi Covid-19 terjadi penurunan kemiskinan, itu merupakan hal yang lumrah. Akan tetapi tantangan terjadi di tahun 2022, di mana kehidupan ekonomi masyarakat kembali normal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenag Sumut: Kesiapan Pemberangkatan Jemaah Haji Sudah 90 Persen

Kemenag Sumut: Kesiapan Pemberangkatan Jemaah Haji Sudah 90 Persen

Medan
Nasdem Buka Pendaftaran Calon Kepala Daerah di Sumut

Nasdem Buka Pendaftaran Calon Kepala Daerah di Sumut

Medan
Perjalanan Kasus Tewasnya Siswa SMK di Nias yang Diduga Dianiaya, Kepsek Jadi Tersangka

Perjalanan Kasus Tewasnya Siswa SMK di Nias yang Diduga Dianiaya, Kepsek Jadi Tersangka

Medan
Bobby Nasution Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Medan

Bobby Nasution Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Medan

Medan
Sederet Fakta Kasus Kepsek Aniaya Siswa SMK di Nias Selatan hingga Tewas

Sederet Fakta Kasus Kepsek Aniaya Siswa SMK di Nias Selatan hingga Tewas

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Medan
Aksi Pria di Medan Ngaku TNI Berpangkat Mayjen, Palsukan Status Pekerjaan di KTP

Aksi Pria di Medan Ngaku TNI Berpangkat Mayjen, Palsukan Status Pekerjaan di KTP

Medan
Diduga Hendak Merampok Pengendara Mobil di Sumut, 6 Oknum 'Debt Collector' Ditangkap

Diduga Hendak Merampok Pengendara Mobil di Sumut, 6 Oknum "Debt Collector" Ditangkap

Medan
Soal Kansnya Lawan Edy Rahmayadi di Pilkada Sumut, Ijeck: Kita Bersaing secara Sehat

Soal Kansnya Lawan Edy Rahmayadi di Pilkada Sumut, Ijeck: Kita Bersaing secara Sehat

Medan
Kepsek di Nias yang Diduga Aniaya Siswa sampai Tewas Ditahan

Kepsek di Nias yang Diduga Aniaya Siswa sampai Tewas Ditahan

Medan
Soal Rekomendasi Golkar untuk Bobby di Pilkada Sumut, Ijeck: Saya Tegak Lurus atas Perintah Partai

Soal Rekomendasi Golkar untuk Bobby di Pilkada Sumut, Ijeck: Saya Tegak Lurus atas Perintah Partai

Medan
Kabel Gardu PLN di Siantar Dicuri, Pelaku Pakai Atribut Teknisi Saat Beraksi

Kabel Gardu PLN di Siantar Dicuri, Pelaku Pakai Atribut Teknisi Saat Beraksi

Medan
Maju pada Pilkada Sumut 2024, Ijeck: Bismillah...

Maju pada Pilkada Sumut 2024, Ijeck: Bismillah...

Medan
Kronologi Pria Aniaya Kekasih hingga Tewas di Medan, Berawal dari Konsumsi Sabu dan Cemburu

Kronologi Pria Aniaya Kekasih hingga Tewas di Medan, Berawal dari Konsumsi Sabu dan Cemburu

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com