KOMPAS.com - Dua harimau sumatra dan satu harimau benggala mati dalam dua bulan terakhir di kebun binatang Medan, Sumatra Utara. Kematian mereka diduga karena sakit, yang diperburuk kondisi kandang tidak sesuai standar.
Saat ini, 10 ekor harimau masih bertahan di Medan Zoo. Sebanyak empat di antaranya dalam kondisi sakit parah.
Medan Zoo mengalami krisis keuangan sejak dihantam pandemi. Tak ada biaya operasional untuk merawat fasilitas. Pegawai tidak digaji penuh hampir setengah tahun. Kemudian, pakan satwa diperoleh dari utang.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerhati satwa liar melaporkan temuan kandang sempit dan kotor, dugaan satwa kelaparan, tingginya kematian hewan, sampai ketiadaan pengayaan terhadap kandang di Medan Zoo.
Baca juga: 4 Harimau Sumatera di Medan Zoo Sakit, 3 Ekor Sulit Disembuhkan
Binsor, 11 tahun, saat ini sedang meringkuk di dalam kandang kecilnya. Harimau sumatra ini mengalami apa yang disebut "dibius infausta" atau sakit yang sulit disembuhkan.
Sehari sebelum masuk ke dalam kandang kecil, Binsor sempat dikeluarkan di kandang yang lebih besar untuk dipertontonkan kepada pengunjung.
Dari video yang didapatkan BBC News Indonesia, hewan karnivora itu nampak kurus dengan perut kempis. Langkah kakinya lamban, dan sesekali meringkuk di pojok kandang.
Juru rawat harimau di kebun binatang Medan, Yahya Bastanta Tarigan, baru saja membersihkan kandang. Yahya duduk di pinggirnya sambil sesekali menyeka keringat di dahinya.
Baca juga: Heboh Harimau Medan Zoo Lemas Tak Berdaya, Pengelola: Sakit Sudah Lama
Ia mengatakan, Binsor "kondisinya lagi kurang fit“.
Binsor adalah satu dari dua harimau sumatra yang sedang sakit parah. Pejantan ganas ini lahir dan besar di Medan Zoo. Ia punya kembaran bernama Bintang Baringin.
"Binsor itu anakan. Itu induknya, Si Manis, [usianya] itu 17-18 tahun, dari Tanjung Balai,“ kata Yahya kepada wartawan Apriadi Gunawan di Medan yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.
Yahya mengaku dirinya sering berkomunikasi dengan berbalas auman kepada harimau-harimau yang ia beri makan, mandikan badannya, dan bersihkan kandangnya - setiap hari.
Tapi hari itu, Binsor tak bisa membalas auman darinya.
Baca juga: Soroti Harimau Sumatera Mati di Medan Zoo, Toba Animal Friends Sumatera: Gak Bisa Diharapkan Lagi
Pegawai muda yang sudah bekerja empat tahun ini juga mengurai isi hatinya saat tiga harimau mati dalam dua bulan: Avatar, Nurhaliza, dan Erha.
“Dasarnya kita sama dia, main-main. Tiba-tiba kehilangan, kok bisa? Kan sedih kita, seperti kehilangan keluarga,” kata Yahya.
Yahya juga mengaku belum digaji selama lima bulan. Tapi ia berkeras bertahan demi harimau-harimau yang ia rawat.
“Karena sudah menjiwai, sudah sehati. Bisa saja kulepas [keluar kerja], cuma nggak tega. Nggak mungkin kulepas... Keikhlasan kita merawat dia, yang penting nyawanya selamat dulu.
“Biar pun hewannya makan, kita nggak [makan], ya tetap kita rawat,” kata Yahya, sambil berharap "kebun binatang ini lebih maju, jangan kayak sekarang."
Baca juga: Nurhaliza, 1 dari 3 Harimau Sumatera yang Mati di Medan Zoo, Sempat Terlihat Lesu dan Nafas Berat
Selain Binsor dan dua harimau sumatra lainnya, seekor harimau benggala dilaporkan sakit parah.
Hal ini disampaikan Plt. Direktur Utama PUD Pembangunan Kota Medan, Bambang Hendarto. PUD Pembangunan Kota Medan adalah BUMD yang menjadi induk usaha Medan Zoo.
"Hari ini ada sisa empat harimau sumatra. Tiga [di antaranya] dalam kondisi dibius infausta. Satu masih dalam kondisi fausta (masih bisa disembuhkan)," kata Bambang, Jumat (12/01).
Baca juga: Bobby Minta Perusahaan Daerah yang Untung Bantu Medan Zoo
Bambang mengatakan, pihak Medan Zoo saat ini sedang berupaya menyelamatkan nyawa empat harimau yang sakit parah.
"Kita coba melakukan perawatan saja yang intensif, tetapi untuk kemungkinan pulihnya, sedikit lebih kecil," katanya.
Saat ini Medan Zoo sudah tidak lagi memiliki dokter hewan. Dokter hewan terakhir sudah keluar dari pekerjaannya sejak November 2023 silam.
Oleh karena itu, mereka saat ini dibantu tim bentukan BBKSDA Sumut bersama dengan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI), Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI), serta tenaga profesional dari NGO.
Dalam kesempatan ini, Bambang juga mengklarifikasi kabar tunggakan gaji karyawan.
Baca juga: Medan Zoo Memprihatinkan: 70 Persen Kandang Rusak, Utang untuk Pakan
Dia mengkelaim, pihak Medan Zoo, "membayarkan gaji, misalnya dalam sebulan 30% kemudian 50% dicicil sesuai dari tiket yang masuk."
PUD Pembangunan Medan juga melakukan subsidi silang dari unit lain untuk membayar sisa gaji yang belum dipenuhi.
"Nah itulah menjadi gaji juga bagi teman di sini. Namun tidak telat empat bulan. Sebenarnya, benar tapi tiap bulannya masih bergaji, tetapi kalau full-nya, teman teman ini bergaji sampai dengan Agustus," kata Bambang.
Kebun binatang Medan memang nampak tak bergairah. Banyak kandang tak lagi berpenghuni, tapi menjadi rumah bagi rumput dan pohon liar. Sementara tanaman rambat mulai menggantikan kawat berkarat yang telah koyak.
Beberapa kandang kosong juga ditempati kucing-kucing liar yang menggeliat, lalu tidur melingkar.
Baca juga: Medan Zoo Memprihatinkan: 70 Persen Kandang Rusak, Utang untuk Pakan