Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diminta Jadi Gubernur Sumut, Bobby: Kita Menangkan Prabowo-Gibran Dulu

Kompas.com, 5 Februari 2024, 19:33 WIB
Oryza Pasaribu,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PADANGSIDIMPUAN, KOMPAS.com - Wali Kota Medan Bobby Nasution diminta untuk menjadi gubernur Sumatra Utara (Sumut).

Hal itu terjadi di sela-sela penobatan Bobby sebagai tokoh nasional dari wilayah Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) oleh raja-raja adat dari Tabagsel, di Alun-alun Alaman Bolak, Kota Padangsidimpuan, Minggu (4/2/2024). 

"Pak Bobby Gubernur... Apa, Pak Bobby Gubernur? Oke, yang pasti terima kasih semua yang hadir di sini. Mau saya jadi Gubernur, emang, iya? Nanti, kalau memang menginginkan saya jadi gubernur, tugas kita memenangkan Prabowo-Gibran dulu. Setuju engga?" ungkap Bobby saat dinobatkan sebagai tokoh nasional oleh raja-raja adat dari Tabagsel, Minggu.

Baca juga: Pengamat Unpad Sebut Maraknya Kampus Kritik Jokowi Bisa Gerus Suara Prabowo-Gibran

Bobby mengatakan, kalau masyarakat menginginkannya menjadi Gubernur Sumatra Utara, jangan mudah percaya dengan janji-janji yang tidak rasional.

Ia mencontohkan, janji akan memberi sepeda motor gratis kepada semua warga, gratis BBM untuk semua masyarakat, hingga menggratiskan rumah.

"Kalau ada yang berjanji yang aneh-aneh jangan dipercaya. Misalnya, saya mau jadi gubernur dan saya janji, semua warga Sumatera Utara akan saya beri sepeda motor, percaya tidak? Jangan," ucap Bobby.

Baca juga: Harimau Medan Zoo Mati Lagi, Bobby: Penyebabnya Umur dan Pakan

Bobby menyampaikan, masyarakat sebaiknya memilih pemimpin yang rasional.

"Artinya apa, pilih pemimpin yang visi misinya yang rasional saja. Jangan karena masa kampanye, masa pemilihan, semua dunia dijanjikan, semua dunia ini mau digratiskan. Jangan pilih seperti itu, pilih yang rasional, pilih yang masuk akal," beber Bobby.

Bobby menyebut, yang perlu gratis, digratiskan. Yang tidak perlu gratis, atau perlu dibantu secara subsidi, dibantu. Tapi jangan janji digratiskan.

"Artinya apa, nanti pada 14 Februari 2024, pilih jangan yang cuman janji-janji saja. Takutnya, semua janji di dunia ini udah habis, semua mau digratiskan, tiba-tiba janjinya, janji akhirat pula. Ini yang kita takutkan, nantinya berbahaya untuk kita semua," ujarnya.

Bobby meminta orang yang hadir di sana menyampaikan kepada warga lainnya soal visi misi Prabowo-Gibran. Yakni menjadikan anak-anak sebagai generasi emas, dan sumber daya manusia yang unggul.

"Bukan yang pilih masuk surga, yang tidak pilih masuk neraka. Ini kita milih presiden, yang ada panitia Pemilunya, bukan panitia surga. Jadi ini yang harus sama-sama bisa kita sampaikan ke seluruh masyarakat Tabagsel," kata Bobby.

Ia menjelaskan, jika ada yang menyebut Cawapres Gibran terlalu muda, Bobby mencontohkan dirinya. Ia terpilih sebagai wali kota Medan sebelum berusia 32 tahun.

Bpbby sudah membuat program-program yang baik. Salah satunya berobat gratis hanya dengan menggunakan KTP.

"Yang mungkin di daerah Tabagsel ini belum merasakan. Dan saya bisa membuat warga Kota Medan berobat gratis, hanya dengan menggunakan KTP," ujarnya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau