MEDAN, KOMPAS.com - DPD PDI-P Sumatera Utara (Sumut) angkat bicara terkait perselisihan yang terjadi antar-kadernya, yakni Masinton Pasaribu calon bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) dengan Camelia Neneng Susanty Sinurat, Wakil Ketua DPRD Tapteng.
Wakil Ketua DPD PDI-P Sumut Aswan Jaya mengatakan, persoalan tersebut berkaitan dengan perjuangan Masinton untuk maju sebagai calon bupati Tapteng.
Dia mengungkapkan, ada 4 kader yang bertugas di DPRD Tapteng, diduga tidak tunduk terhadap keputusan partai.
Baca juga: Laporkan Masinton atas Dugaan Penganiayaan, Camelia Dimintai Keterangan Polisi
“Mereka tidak pernah menghadiri undangan konsolidasi partai yang diselenggarakan oleh DPC PDI-P Tapteng. Dari 4 orang itu, termasuk Camelia,” kata Aswan kepada Kompas.com melalui saluran telepon pada Selasa (8/10/2024).
“Makanya sebetulnya, saat kejadian, Masinton hendak menegaskan agar seluruh kader partai di Tapteng untuk solid, tegak lurus dengan keputusan partai. Masinton tidak sampai menarik baju Camelia, hanya mengguit,” sambungnya.
Baca juga: PDI-P Sumut Bantah Tudingan Wakil Ketua DPRD Tapteng soal Penarikan Baju oleh Masinton
Aswan menyampaikan, ada kelompok yang hendak menjegal langkah Masinton untuk maju sebagai calon bupati Tapteng sejak awal. Hal itu ditandai dengan sempat tidak diterimanya berkas pencalonan Masinton di KPU Tapteng.
“Setelah pasangan Masinton-Mahmud resmi ditetapkan KPU Tapteng, berbagai upaya dan cara dilakukan kelompok sebelah dengan memunculkan isu SARA yang mempersoalkan agama dan keyakinan Masinton, serta isu primordial lainnya,” ucapnya.
“DPP PDI-Perjuangan sempat melakukan evaluasi (kemarin). (Hasilnya) ada beberapa oknum kader yang dinonaktifkan karena tidak loyal, yakni ketua dan sekretaris DPC Tapteng,” sambungnya.
Demikian, aksi Camelia melaporkan Masinton ke polisi dinilainya sebagai bentuk penghianatan terbuka dengan membuat berita hoax dan sesat kepada masyarakat luas.
Sebelumnya diberitakan, anggota DPRD Tapteng dari Fraksi PDI-P Ari Mitara Halawa mengatakan, peristiwa penarikan baju oleh Masinton terharap Camelia terjadi di Sibolang Durian, Jalan Iskandar Muda, Kota Medan, Minggu (6/10/2024).
Masinton menyinggung soal Pilkada Tapteng. Sebagaimana diketahui, Masinton maju sebagai calon bupati Tapteng bersama wakilnya, Mahmud Efendi. Namun Ari dan Camelia dianggap tak mendukung perjuangan Masinton.
“Kenapa kau tidak tegak lurus? Buka bajumu itu kalau kau tak mau tegak lurus,” kata Ari menirukan perkataan Masinton.
"Di situ lah, dia (Masinton) mencengkram bajunya (Camelia) sampai putus (tiga) kancing bajunya. Itu kemeja PDI-P (yang dipakai Camelia). Kakak (Camelia) itu terpelongo aja, diam,” sambungnya.
Kini, polisi masih menyelidiki masalah tersebut. Kepala Satuan Reskrim Polrestabes Medan Kompol Jama Kita Purba menyampaikan, Camelia melaporkan Masinton atas dugaan penganiayaan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang