MEDAN, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Nias menyelidiki kebenaran video viral yang menyebut guru di SD Negeri 078481 Uluna'ai Hiligo'o Hilimbarozu tidak mengajar selama sebulan.
Kepala Dinas Pendidikan Nias, Kharisman Halawa mengatakan, di sekolah itu ada 9 guru yang mengajar dan kini masih dalam pemeriksaan.
Mereka terdiri dari 3 guru berstatus aparatur sipil negara (ASN), 2 guru berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), dan 4 orang guru tidak tetap.
Kata Kharisman, bila terbukti bersalah, maka akan diberikan sanksi disiplin.
"Hukumannya disiplin PNS sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil," ujar Kharisman dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (18/1/2025).
Baca juga: Viral Video Siswa SD di Nias Sebut Gurunya Tak Mengajar 1 Bulan, Pemkab Turun Tangan
Selain Dinas Pendidikan, pemeriksaan juga melibatkan Inspektorat dan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Nias.
Kharisman menyampaikan bahwa lokasi SD tersebut berada di Dusun III, Desa Laowo Hilimbaruzo, Kecamatan Idanogawo.
Dusun III itu merupakan salah satu dusun terisolasi di Nias yang jaraknya 8,5 km dari desa induk.
"SD itu hanya dapat diakses dengan jalan kaki yang berbatuan dan menyeberangi 13 kali sungai Na'ai dengan waktu tempuh selama 2 jam," ujarnya.
Menurut dia, bila ingin ke sana, harus melalui Desa Soroma'asi, Kecamatan Ulugawo, dengan jarak tempuh ke sekolah itu 4 km.
Kondisi jalan juga sulit dilalui karena kontur tanah berbukit-bukit terjal.
Kharisman menyampaikan, di wilayah Dusun III tersebut, ada 315 jiwa penduduk dan siswa SD tersebut berjumlah 62 orang.
"Semuanya merupakan penduduk dari Dusun III Desa Laowo Hilimbaruzo dan di sekolah tersebut belum ada rumah dinas guru serta jaringan listrik," ujar Kharisman.
Baca juga: Duduk Perkara Guru SD di Nias Tidak Mengajar Sebulan, Disdik: Sekolahnya Terisolir
Menurut dia, persoalan para guru yang mengajar di sekolah tersebut lantaran semuanya tinggal di luar Dusun III, Desa Laowo Hilimbaruzo.
Setiap harinya, mereka harus menempuh perjalanan jauh dengan jalan kaki untuk sampai ke sekolah.