Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Seorang Polisi Kejar Rombongan Siswa Konvoi Bawa Sajam hingga ke SPBU di Medan

Kompas.com, 28 Januari 2025, 20:11 WIB
Goklas Wisely ,
Krisiandi

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Video aksi seorang polisi mengejar geng motor di SPBU yang di Jalan Tritura, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan viral di media sosial.

Dilihat dari video, tampak sejumlah orang berboncengan yang mengendarai sepeda motor masuk ke SPBU.

Sebagian para pengendara sepeda motor ada pemboncengnya terlihat mengenakan seragam sekolah dan beberapa lainnya berpakaian biasa. Mereka terlihat mengitari SPBU itu.

Baca juga: Demi Bayar Utang, Remaja di Medan Curi Motor Penjual Bandrek Keliling

Lalu, tampak polisi seorang diri mengejar dengan mengendarai sepeda motor.

Polisi itu kemudian menyenggol salah seorang pengendara motor yang mengenakan seragam putih abu-abu.

Akibatnya, pengendara yang diduga pelajar itu terjatuh bersama orang yang membonceng.

Mendapati hal itu, polisi tersebut lekas memarkirkan motornya dan mengejar pelajar lain yang mengendarai sepeda motor.

Alhasil, polisi itu mengamankan satu senjata tajam dan satu pelajar yang terjatuh ketika hendak melarikan diri dengan mengendarai sepeda motor.

Baca juga: Terlilit Utang Bikin Pemuda di Pamulang Begal Pelajar Pakai Senjata Tajam

Tak lama, terlihat ada pria yang mengenakan pakaian TNI datang lalu menendang kaki dan memukul kepala pelajar tersebut.

Ramadani selaku pegawai SPBU menyebutkan, peristiwa itu terjadi pada Senin (20/1/2025). Mulanya, segerombolan pelajar menggunakan sepeda motor dikejar polisi karena konvoi di jalanan.

"Meraka ada puluhan sepeda motor. Mereka ini diduga anak sekolah yang mau tawuran karena bawa sajam terus ada yang jatuh di sini," ucap Ramadani saat diwawancarai di lokasi pada Selasa (28/1/2025).

"Jadi mereka mau kabur lewat belakang ini. Terus ada polisi yang ngejar. Satu orang ditangkap. Kalau tentara itu lagi isi bensin dan sepertinya emosi juga," tambahnya.

Di lain pihak, Kepala Unit Reskrim Polsek Delitua AKP Maruli Siregar menyampaikan, polisi yang tampak di video itu adalah personel Sabhara Polda Sumut.

Baca juga: Demi Bayar Utang, Remaja di Medan Curi Motor Penjual Bandrek Keliling

"Jadi saat itu, personel Sabhara ada yang melintas dan mendapati para pelajar konvoi bawa sajam. Ya dikejar sampai ke SPBU seperti di video itu," ucap Maruli kepada Kompas.com melalui saluran telepon.

Ia menerangkan, untuk pelajar yang diamankan kala itu tak dapat diproses hukum. Sebab, pihaknya masih menyelidiki pemilik dari senjata tajam tersebut.

"Kalau dilihat dari CCTV kan jelas, senjata tajam itu bukan dari pelajar yang diamankan. Makanya ini masih diselidiki la," sebut Maruli.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Medan
Kronologi Ibu Dibunuh Anak Sendiri di Medan, Polisi Dalami Penyebab
Kronologi Ibu Dibunuh Anak Sendiri di Medan, Polisi Dalami Penyebab
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau