Bobby Nasution Tak Hadir Saat Ditetapkan Jadi Gubernur Sumut Terpilih

MEDAN, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara (Sumut) menetapkan pasangan Bobby Nasution dan Surya sebagai gubernur dan wakil gubernur Sumut terpilih untuk periode 2025-2030.

Penetapan ini diumumkan dalam rapat pleno terbuka KPU yang berlangsung di Hotel Grand Mercure, Kota Medan, Rabu (5/2/2025).

Namun, dalam penetapan tersebut, baik Bobby-Surya maupun kompetitornya Edy Rahmayadi-Hasan Basri tidak hadir.

Rahmat Utomo/Kompas.com Juru bicara tim Pemenangan Bobby Nasution dan Surya, Yudha Johansyah, saat menjawab pertanyaan wartawan usai rapat pleno rekapitulasi KPU Sumut di Hotel Grand Mercure, Rabu (5/2/2025)

Saat membacakan hasil pleno, Ketua KPU Sumut, Agus Arifin, menyebut Bobby-Surya menang dengan perolehan 64,46 persen suara.

Baca juga: Gugatan Pilkada Sumut Gugur, Bobby Ingin Temui Edy Minta Saran untuk Membangun

"Menetapkan pasangan calon gubernur Sumatera Utara dan Wakil Gubernur Sumatera Utara nomor urut 1 Muhammad Bobby Afif Nasution dan Surya, dengan perolehan suara sebanyak 3.645.611 suara atau 64,46 persen dari total suara sah, sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur terpilih provinsi Sumut periode tahun 2025-2030," ujar Agus.

Sebelumnya, terkait hasil Pilkada Sumut ini, kubu Edy-Hasan sempat melakukan gugatan ke MK dan meminta Bobby-Surya didiskualifikasi karena dinilai melakukan banyak kecurangan.

Namun, hasil gugatan Edy-Hasan digugurkan lantaran tidak memiliki bukti yang cukup.

Gugurnya gugatan itu dibacakan Ketua MK, Suhartoyo, Selasa (4/2/2025).

"Menyatakan permohonan pemohon tidak dapat diterima," ujar Suhartoyo.

Dalam pertimbangan hukumnya, Mahkamah menilai kubu Edy Rahmayadi tidak menyampaikan bukti yang cukup terkait perlakuan khusus kepada Bobby Nasution dari Pj Gubernur Sumatera Utara, khususnya dalam pelaksanaan PON Aceh-Sumut.

Sedangkan pihak Bobby dapat membuktikan bahwa apa yang dituduhkan adalah bentuk kewajiban Bobby sebagai Wali Kota Medan yang juga ketua panitia PON Aceh-Sumut.

"Dengan demikian, Mahkamah berpendapat dalil pemohon aquo tidak beralasan menurut hukum," imbuhnya.

Dalil lainnya, seperti banjir, juga dinilai telah dijawab oleh pihak termohon, dalam hal ini adalah Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sumatera Utara.

Baca juga: Gugatan Pilkada Sumut Edy Rahmayadi Gugur, Bobby: Sudah Dikabari KPU

Dengan demikian, menantu Presiden Ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) ini selangkah lagi akan menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut periode 2025-2030 dan tinggal menunggu pelantikan.

Dalam sengketa ini, Edy-Hasan meminta MK membatalkan keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sumut yang memenangkan Bobby-Surya.