MEDAN, KOMPAS.com - Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, menyatakan sebanyak tujuh warga meninggal dunia akibat banjir yang melanda sejak Kamis (27/11/2025).
“Korban jiwa sampai saat ini yang kami data sekitar tujuh orang, dan kebanyakan lansia,” kata Rico Waas di Posko Penanganan Banjir Kota Medan, Gedung PKK, Senin (1/12/2025).
Rico belum merinci lokasi kecamatan asal para korban. Ia hanya menyebut jumlah warga terdampak banjir mencapai 85.000 orang yang tersebar di 21 kecamatan.
Terkait korban jiwa, Kepala Lingkungan IX Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, Samsul Bahri, mengatakan dua warganya meninggal saat banjir merendam mushala di wilayah tersebut.
Baca juga: Warga Medan Marelan Evakuasi Mandiri dengan Sampan Bocor, Dari Sore Hingga Tengah Malam
“Meninggal pas di mushala kita, saat Jumat subuh. Siangnya baru bisa kita evakuasi untuk dimakamkan. Laki-laki usianya 65. Namun satu lagi warganya wafat saat berada di lingkungan lain,” kata Samsul saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Senin.
Ia menyebut mushala terendam banjir pada Kamis malam. Saat itu, warga menemukan korban dalam kondisi meninggal ketika air berada pada titik tertinggi.
“Warga kita meninggal waktu air sedang tinggi-tingginya itu. Kita evakuasi pakai sampan rakitan makai pokok pisang. Meninggal tidak terseret arus mungkin karena kedinginan,” ujarnya.
Hingga saat ini, belum diketahui apakah dua warga Gang Manggis itu sudah termasuk dalam tujuh korban jiwa yang didata Pemerintah Kota Medan.
Ulurkan tanganmu membantu korban banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Di situasi seperti ini, sekecil apa pun bentuk dukungan dapat menjadi harapan baru bagi para korban. Salurkan donasi kamu sekarang dengan klik di sini