Jika berkunjung ke Medan, Bondan merekomendasikan untuk mencicipi kwetiau kerang yang ada di KK Kwetiau Kerang di Jalan S Parman, Medan.
Kwetiau yang digunakan tidak lengket dan tidak berminyak. Dengan telur bebek serta kerang yang masih segar, kwetiau tersebut sangat istimewa.
Apalagi penjualnya masih memasak mengguakan tungki arang sehingga aromanya khas. Konon masakan yang dimasak dengan arang akan awet panas sehingga saat dibawa pulang masih hangat.
Baca juga: 36 Pengungsi Rohingya di Lhokseumawe Dipindahkan ke Medan
Bihun yang digunakan jenis bihun tebal. Sementara untuk memasak kari menggunakan daun temurui. Untuk kari sapi, menggunakan daging sandung lamur yang empuk dan gurih. Sedangkan untuk kari ayam, penjual akan memotong-motongnya dengan gunting agar cepat.
Salah satu warung yang menjual bihun kari adalah Kari Tabona do Jalan Wazir, Medan.
Baca juga: Kahiyang Ayu Kunjungi UMKM medan, Beli Vas Bunga Rotan dan Kerupuk Jangek
Gurame kencong adalah gurame yang disiram dengan saus asam pedas dari rajangan halus cabai rawit, putik bungan kincung atau kencong (kecombrang), dan bawang merah.
Salah satu yang harud dicoba adalah gulai ikan salai (ikan asap).
Ikan asap yang digunakan adalah ikan limbat yang khusus didatangkan dari Pekanbaru. Rasa asam dari asam gelugur dan belimbing wuluh menbuat gulai ikan salai terasa segar.
Selain nasi putih, gulai ikan salai cocok dimakan dengan singkong rebus.
Anyang mirip dengan urap atau gudangan di Jawa. Bedannya adalah anyang menggunakan kelapa parut yang disangrai lalu ditumbuk.
Sementara bumbunya dicincang halus yang menonjolkan rasa bawang merah mentah, asam, dan perasan jeruk nipis.