Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul dan Budaya Matrilineal Suku Minangkabau

Kompas.com - 28/12/2021, 22:01 WIB
Dini Daniswari

Penulis

KOMPAS.com - Suku Minangkabau berasal dari Provinsi Sumatera Barat. Suku Minangkabau mendominasi penduduk Provinsi Sumatera Barat.

Secara etimologi kata Minangkabu berasal dari gabungan dua kata, yaitu 'Minang' dan 'kabau'.

Kata Minang, awalnya sebagai pengucapan bahasa masyarakat setempat untuk kata manang yang berarti kemenangan. Kabau yang berarti kerbau.

Suku Minangkabau terkenal dengan cerita rakyat yang terkenal di seluruh Tanah Air.
Sejarah suku Minangkabau juga diperoleh dari cerita rakyat.

Dikutip dari laman dpr.go.id, sejarah Minangkabau merupakan salah satu desa yang berada
di kawasan Kecamatan Sungayang, Tanah Datar, Sumatera Barat.

Awalnya, desa tersebut berupa tanah lapang. Namun karena ada isu bahwa Kerajaan Pagaruyung akan diserang Kerajaan Majapahit dari Provinsi Jawa.

Baca juga: Tari Piring dari Minangkabau, Persembahan untuk Para Dewa

Maka, terjadilah peristiwa adu kerbau atas usul kedua belah pihak. Kerbau mewakili pertempuran dua kerajaan.

Kerbau Minang berhasil memenangkan perkelahian maka munculah kata manang kabau.

Selanjutnya, nama itu dijadikan Nahari atau desa tersebut, yang pada akhirnya dikenal dengan Minangkabau.

Penduduk Pagaruyung mengenang peristiwa bersejarah tersebut dengan mendirikan rumah loteng. Dimana atapnya mengikuti tanduk kerbau.

Kerbau Menjadi Alat Transportasi Suku Minangkabau. Kerbau untuk menelusuri dataran tinggi Minangkabau.

Alasannya, karena agama yang dipercaya pada waktu itu mengajarkan untuk menyayangi
binatang gajah, kerbau, dan lembu. Selain itu, ajaran waktu itu, kerbau juga digunakan sebagai hewan aduan, adu kerbau.

Baca juga: Rumah Gadang dan Rangkiang, Bangunan Tradisional Minangkabau

Dikutip dari laman sumbarprov.go.id, Sejak pemerintahan Raja Adityawarman, pertengahan abad ke 17, Provinsi Sumatera Barat lebih terbuka dengan dunia luar, khususnya Aceh.

Karena hubungan dengan Aceh semakin intensif secara ekonomi maka berkembang
nilai baru yang menjadi landasan sosial budaya masyarakat Sumatera Barat.

Agama Islam sebagai nilai baru berkembang di kalangan masyarakat dan berangsur-angsur mendominasi masyarakat suku Minangkabau. Semula, suku Minangkabau  di dominasi agama Budha.

Budaya Matrilineal Suku Minangkabau

Dikutip dari laman repo.unand.ac.id, para ahli sepakat bahwa budaya matrilineal telah muncul sejak kurang lebih 2000 SM.

Nenek moyang suku Minangkabau terdiri dari sekelompok manusia yang telah mendiami
daerah selingkar (Bukit Barisan) gunung Merapi.

Baca juga: PKN 2021, Riri Riza Angkat Alam Takambang Jadi Guru: Serambi Minangkabau

Percampuran Bangsa Proto Melayu dan Deutro Melayu ( yang datang bergelombang kurang lebih 2000 SM hingga kurang lebih 250 SM) menurunkan nenek moyang suku Minangkabau.

Mereka menganut adat matrilineal, yang sampai kini dikatakan 'adat yang tak lapuk kena hujan dan yang tak lekang kena panas'.

Bertahannya adat matrilinial sampai sekarang disebabkan perkembangan masuknya agama Islam. Karena Islam tidak menentang umat manusia memuliakan kaum ibu.

Bahkan lambang surga 'terletak di bawah telapak ibu'.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Medan
Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Sumut di Demokrat

Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Sumut di Demokrat

Medan
Temuan Wanita Tewas Dibunuh Kekasihnya Sedot Perhatian Warga Medan

Temuan Wanita Tewas Dibunuh Kekasihnya Sedot Perhatian Warga Medan

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Medan
Sekuriti Stasiun KA Bandara Medan Kembalikan Uang Rp 24 Juta Milik Penumpang yang Tertinggal

Sekuriti Stasiun KA Bandara Medan Kembalikan Uang Rp 24 Juta Milik Penumpang yang Tertinggal

Medan
Korupsi Dana Desa, Mantan Pangulu di Simalungun Diringkus Polisi

Korupsi Dana Desa, Mantan Pangulu di Simalungun Diringkus Polisi

Medan
Diungkap, Alasan Golkar Pakai Penjaringan Terbuka di Pilkada Sumut

Diungkap, Alasan Golkar Pakai Penjaringan Terbuka di Pilkada Sumut

Medan
Giliran Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Sumut di PKB

Giliran Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Sumut di PKB

Medan
Edy Rahmayadi Kembali Maju Pilkada Sumut, Bobby: Yang Dibutuhkan Gagasannya

Edy Rahmayadi Kembali Maju Pilkada Sumut, Bobby: Yang Dibutuhkan Gagasannya

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Medan
Diduga Korupsi Rp 8 Miliar, Eks Direktur Utama RSUP Adam Malik Ditahan

Diduga Korupsi Rp 8 Miliar, Eks Direktur Utama RSUP Adam Malik Ditahan

Medan
Setelah PDI-P, Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Sumut di PKS

Setelah PDI-P, Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Sumut di PKS

Medan
Tabrak Avanza, Anggota Brimob Polda Sumut Keluarkan Pistol lalu Kabur, Ini Kronologinya

Tabrak Avanza, Anggota Brimob Polda Sumut Keluarkan Pistol lalu Kabur, Ini Kronologinya

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Medan
Heboh 2 Mobil Tabrakan di Gerbang Tol Tebing Tinggi, Polisi: Rem Blong

Heboh 2 Mobil Tabrakan di Gerbang Tol Tebing Tinggi, Polisi: Rem Blong

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com