Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modal Lebih Tinggi dari Harga Jual, Pedagang Tradisional Protes Harga Minyak Goreng Rp 14 Ribu

Kompas.com, 20 Januari 2022, 17:27 WIB
Teguh Pribadi,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PEMATANGSIANTAR, KOMPAS.com - Kebijakan pemerintah menetapkan harga minyak kemasan menjadi Rp 14.000 per liter diprotes pedagang tradisional di Pasar Horas Jaya Pematangsiantar, Sumatera Utara.

Pasalnya, pedagang pasar tradisional awalnya membeli minyak goreng kemasan dengan modal sekitar Rp 17.000 sampai Rp 18.000.

Hal itu dibenarkan oleh Pelaksana tugas Kepada Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan Kota Pematangsiantar, Elpina Turnip.

Saat memonitor lokasi pasar tradisional di Pasar Horas Jaya pada Kamis (20/1/2022), tim Elpina mengaku banyak menemukan pedagang yang protes.

Baca juga: Harga Minyak Goreng Rp 14.000, Khofifah: Jangan Panic Buying, Stok Aman

"Menurut monitoring kita, banyak pedagang yang komplain. Keluhan mereka, harga tersebut terlalu rendah sementara modalnya tinggi," kata Elpina ditemui di kompleks SMA Negeri 6 Pematangsiantar, Kamis (20/1/2022).

"Mereka menjual dengan harga Rp 14.000 sementara modalnya Rp 17.000 sampai Rp.18.000. Bagaimana, apa tanggung jawab pemerintah?" imbuhnya.

Saat ini, kata Elpina, pihaknya tidak mungkin memaksa pedagang yang menjual minyak goreng kemasan di pasar tradisional tersebut untuk menurunkan harga.

Solusi sementara, pedagang di pasar tradisional diberi kesempatan untuk menghabiskan stok minyak goreng kemasan yang mereka miliki terlebih dahulu selama satu sampai dua minggu.

Selain itu, pihak Dinas Koperasi UMKM juga akan mempercepat penyaluran minyak goreng dengan berkoordinasi ke pemerintah daerah dan perusahaan Industri Nabati Lestari (INL) di KEK Sei Mangkei.

Perusahaan tersebut akan menyalurkan 20.000 liter minyak goreng di Kota Pematangsiantar. Namun saat ini pihaknya masih menentukan jadwal penyalurannya.

"Tak mungkin kita paksa pedagang menurunkan harga, jadi solusi kita berikan kesempatan kepada pedagang untuk menghabiskan stoknya. Satu atau dua minggu ini. Kalau masih belum kita akan melakukan pengawasan dan pembinaan," ucapnya.

Ia juga mengatakan, kemarin harga minyak goreng kemasan terjual habis di supermarket.

Namun demikian tidak terjadi lonjakan pembeliannya atau panic buying. Hal itu, kata Elpina, pihak swalayan menjual minyak goreng kemasan maksimal 2 liter per orang.

"Jadi masyarakat untuk saat ini dapat membeli minyak goreng kemasan di swalayan atau modern dengan harga Rp 14.000 per liter," katanya.

"Kemarin stok di pasaran terjual habis, jadi untuk itu kami mempercepat penyaluran minyak, sementara mereka (perusahaan) masih menunggu perintah dari pusat, kalau kami sudah siap," katanya menambahkan.

Baca juga: Disperindag Garut Beri Waktu 6 Hari Pasar Tradisional Turunkan Harga Minyak Goreng

Halaman:


Terkini Lainnya
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Medan
Kronologi Ibu Dibunuh Anak Sendiri di Medan, Polisi Dalami Penyebab
Kronologi Ibu Dibunuh Anak Sendiri di Medan, Polisi Dalami Penyebab
Medan
Banjir dan Longsor di Tapanuli Tengah, 3 Puskesmas, 1 Pustu Rusak dan Tak Bisa Beroperasi
Banjir dan Longsor di Tapanuli Tengah, 3 Puskesmas, 1 Pustu Rusak dan Tak Bisa Beroperasi
Medan
Cerita Pilot Helikopter saat Antar Bantuan ke Korban Banjir Sumut: Selalu Ingin Menangis
Cerita Pilot Helikopter saat Antar Bantuan ke Korban Banjir Sumut: Selalu Ingin Menangis
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau