"Silakan melapor. Saya kan sampaikan berdasar hasil pemeriksaan ketika melakukan penangkapan kemarin. Dan tidak ada penganiayaan," katanya.
Dia sudah bertanya kepada anggotanya di lapangan kenapa ada memar pada orang yang ada di dalam kerangkeng itu.
"Masih didalami tapi saya tanya ke anggota di lapangan kenapa kok ada memar itu akibat dari karena biasanya dia melawan. Dan orangnya juga sedang tak sadar juga. Kita periksa masih tes urinnya, masih positif," katanya.
Baca juga: Jabat Kepala Desa, Kakak Kandung Bupati Langkat Ikut Ditangkap, Bertugas Kumpulkan Setoran Proyek
Mengenai apalagi mereka digaji selama dipekerjakan di kebun sawitnya, Panca mengatakan, hal tersebut masih didalami.
"Selama masa rehab, setelah mereka mulai baik mereka dipekerjakan di kebun. Ada yang ke pasar. Belanja. Masalah digaji atau tidak saya belum dapat. Ini kan di rehab. Siapa digaji dan siap yang menggaji. Itu sedang kita dalami," katanya.
Sementara itu, dikonfirmasi melalui telepon pada Senin pagi, Badriyah dari Migrant Care mengenai dugaan adanya perbudakan modern itu, dia membenarkannya, tetapi masih menjawab dengan singkat.
"Iya benar nanti jam 12 atau 1 siang, habis makanlah, kita share rilisnya," katanya sambil buru-buru menutupi teleponnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.