"Kita juga mewaspadai distributor juga, jangan sampai distributor dapat minyak goreng curah, kemudian dikemas, dijual dengan harga kemasan. Itu juga akan berdampak kelangkaan minyak curah untuk masyarakat," katanya.
Sementara itu, Kepala Pembukuan PT Everbright, Andrian Simanjuntak mengatakan, pihaknya sebagai distributor mengaku tidak ada kesulitan, terkait temuan bahwa masih ada 400 (4.800 liter) kotak minyak goreng di gudangnya yang belum didistribusikan ke masyarakat.
"Tidak ada (kesulitan). Cuma kita ingin distribusi merata, kita enggak mau jual cepat (tapi) orang tak dapatkan minyak. Yang mau jual cepat kita ada, tapi kita mau distribusinya merata, kelontong dapat, grosiran dapat, supermarket dapat," katanya.
Dia memastikan, pihaknya akan menjual barang sesuai harga lama. Adapun minyak goreng yang didistribusikannya hanya merek M&M.
Setiap satu kotaknya berisi 12 bungkus minyak goreng dengan ukuran 1 liter.
"Kita dapat harga lama, kita akan jual harga lama. Kita tidak akan ambil momentum. Ini (stok 400 kotak) kan akan habis sebentar lagi. Kita lagi nunggu pre-order (PO) dari sales," kata Andrian.
Diberitakan sebelumnya, minyak goreng kemasan di pasar tradisional di Medan sejak 2 minggu terakhir langka.
Sejumlah pedagang yang memesan, masih harus menunggu karena pasokan dari distributor belum juga datang.
Saat ini, pedagang hanya menjual minyak goreng curah yang harganya cenderung mengalami kenaikan, dari Rp 13.500 per liter hingga Rp 16.500 per liter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.