Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Babak Baru Kasus Kerangkeng Bupati Langkat, Polisi Tetapkan 8 Orang Tersangka

Kompas.com - 21/03/2022, 22:54 WIB
Dewantoro,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Polda Sumatera Utara (Sumut) menetapkan delapan orang tersangka terkait kasus kerangkeng di rumah Bupati nonaktif Langkat, Terbit Rencana Perangin-angin di Desa Raja Tengah, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat.

Adapun mereka berinisial SP, HS, IS, TS, RG, JS, DP dan HG

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan, penetapan tersangka itu berdasarkan hasil gelar perkara yang dilakukan Ditreskrimum Polda Sumut pada Senin (21/3/2022). 

Baca juga: Kasus Kerangkeng Bupati Langkat, Polisi Terima Laporan Baru Dugaan Perdagangan Orang

Hadi mengatakan, tersangka yang menyebabkan korban meninggal dunia dalam proses tindak pidana perdagangan orang (TPPO) ada sebanyak 7 orang, berinisial HS, IS, TS, RG, JS, DP dan HG.

"Pasal yang dipersangkakan, Pasal 7 UU RI Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan TPPO, dengan ancaman hukuman 15 tahun ditambah sepertiga ancaman pokok," kata Hadi dikonfirmasi melalui telepon, Senin malam.

Kemudian, tersangka penampung korban TPPO ada dua orang berinisial SP dan TS.

Baca juga: Temuan Baru Kasus Kerangkeng Bupati Langkat: Penghuni Dipaksa Minum Air Seni hingga Ditelanjangi

Keduanya dikenakan Pasal 2 UU RI Nomor 21 Tahun 2007 dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Khusus tersangka inisial TS, kata Hadi, ia dikenakan dalam dua pasal tersebut.

Dijelaskannya, dalam kasus ini, para tersangka tidak dijerat dengan pasal tentang penganiayaan, melainkan pasal TPPO.

Hal tersebut dilakukan karena kasus itu berkaitan dengan TPPO yang merupakan kasus lex spesialis atau bersifat khusus.

"Kenapa tidak pasal penganiayaan, itu kan lex spesialis. UU TPPO itu kan lex spesialis, menetapkan hukuman tertinggi," katanya.

Ketika ditanya apakah para tersangka ada yang merupakan keluarga dekat Terbit Rencana Perangin-angin, Hadi hanya mengatakan bahwa mereka terlibat langsung dalam peristiwa itu.

"Ya kan itu, inisialnya. Ada di situ kasusnya apa, TPPO yang mengakibatkan orang meninggal dunia. Yang jelas, mereka memiliki keterlibatan langsung di dalam peristiwa itu," katanya.

Sedangkan mengenai status Terbit dalam kasus kerangkeng, Hadi menyatakan bahwa pihaknya masih terus melakukan pengembangan.

"Sekalipun sudah ada tersangka yang ditetapkan, tetapi kita terus mengembangkan," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com