Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Korban Selamat dari Kapal Pengangkut PMI Ilegal yang Tenggelam di Perairan Asahan

Kompas.com - 22/03/2022, 03:33 WIB
Dewantoro,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Sebuah kapal pengangkut 86 pekerja migran Indonesia (PMI) yang berangkat secara ilegal ke Malaysia tenggelam di perairan Asahan, Sumatera Utara, Sabtu (19/3/2022).

Dari kejadian tersebut, PMI bernama Anastasya Ponis (43) warga Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Basman (53) warga Sulawesi Selatan, tewas karena tenggelam.

Polisi sendiri saat ini sudah menetapkan seorang tersangka atas peristiwa itu, yaitu H alias S, sang nahkhoda kapal.

Baca juga: Kasus Tenggalamnya Kapal Pengangkut PMI Ilegal di Asahan, Polisi Tetapkan Satu Tersangka

Diketahui, para PMI dalam kapal itu berasal dari berbagai daerah yakni seperti NTT, Nusa Tenggara Barat, Sulawesti Selatan, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Banten, Jambi, dan Lampung.

PMI asal Jambi yang selamat dari peristiwa itu, Dedi Putra mengatakan, sebelum menuju ke Malaysia, ia diberitahu seorang agen yang mengajaknya berangkat bahwa kapal nahas itu berkapasitas hingga 40 orang.

Baca juga: Penyelundupan 23 Calon PMI Ilegal ke Malaysia Digagalkan di Perairan Asahan Sumut

Namun kenyataannya, ia berangkat bersama 85 PMI lain dalam kapal tersebut.

Bahkan, kapal itu sudah berkali-kali mengalami kebocoran begitu berangkat menuju Malaysia.

"Awalnya, katanya kapal besar, kemudian penumpangnya sekitar 30-40 orang. Setelah itu dikumpul ternyata sampai 86 orang. Berangkat, kapal sudah bocor," kata Dedi, di Mapolda Sumut, Senin (21/3/2022) sore.

Hal serupa juga dikatakan PMI lain yang selamat asal NTT, Maria Magdalena.

Maria mengatakan, ia menghitung kapal itu mengalami kebocoran sebanyak enam kali.

Kendati demikian, nahkoda dan anak buah kapal (ABK) tetap melanjutkan perjalanan.

"Yang mandu itu bilang boleh dilanjutkan. Itu selama perjalanan enam kali bocor dan mesin rusak, mesin mati, tak boleh (bisa) hidup," kata Maria.

Sebelum kapal tenggelam, kata Maria, nahkoda dan ABK sempat bertengkar karena para PMI ada yang ingin pulang, namun ditolak.

"Di situ mereka bertengkar. Jadi sudah bocor (kapal), kasih keluar air sudah tak boleh (bisa), dan tenggelam," ujanya.

Di tengah kapal yang mulai tenggelam, Maria bersama saudaranya, Anastasya Ponis berusaha menyelamatkan diri.

Namun pada akhirnya, Anastasya tidak tertolong dalam peristiwa itu karena tak bisa berenang.

"Kakak saya sudah ambil jerigen untuk selamatkan diri. Dirampas sama dia (nahkoda, H alias S), malah dia duluan yang lari. Saat itu, kita langsung tenggelam. Saat dia (nahkoda) lompat, boat langsung tenggelam. Kami naik ke atas bertahan di atas seng. Kakak saya banyak luka-luka," ujar Maria.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Razia Juru Parkir Liar di 12 Ruas Jalan di Medan, 10 Orang Ditangkap

Razia Juru Parkir Liar di 12 Ruas Jalan di Medan, 10 Orang Ditangkap

Medan
Kepsek Diduga Aniaya Siswa SMK Nias hingga Tewas karena Tak Mau Angkat Genset

Kepsek Diduga Aniaya Siswa SMK Nias hingga Tewas karena Tak Mau Angkat Genset

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Medan
Polisi Tangkap Kurir Bawa 23 Kg Sabu di Medan, Tak Jera Pernah 2 Kali Dipenjara

Polisi Tangkap Kurir Bawa 23 Kg Sabu di Medan, Tak Jera Pernah 2 Kali Dipenjara

Medan
Melihat Kelakuan Pengendara di Medan, Ada yang Terobos Lampu Merah meski Dijaga Polisi

Melihat Kelakuan Pengendara di Medan, Ada yang Terobos Lampu Merah meski Dijaga Polisi

Medan
10 Lurah di Medan Ketahuan Naikkan Harga Sembako Saat Program Pasar Murah

10 Lurah di Medan Ketahuan Naikkan Harga Sembako Saat Program Pasar Murah

Medan
Kronologi Siswa SMK di Nias Tewas Diduga Dianiaya Kepsek, Kening Dipukuli Saat Berbaris

Kronologi Siswa SMK di Nias Tewas Diduga Dianiaya Kepsek, Kening Dipukuli Saat Berbaris

Medan
Kronologi Siswa SMK di Nias Meninggal Diduga Usai Dianiaya Kepala Sekolah

Kronologi Siswa SMK di Nias Meninggal Diduga Usai Dianiaya Kepala Sekolah

Medan
Sebelum Meninggal, Siswa SMK di Nias Disebut Dibariskan dan Dipukul Kepala Sekolah

Sebelum Meninggal, Siswa SMK di Nias Disebut Dibariskan dan Dipukul Kepala Sekolah

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Rabu 17 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Medan
Bobby 2 Kali Tak Tepati Janji Tutup Medan Zoo, Kali Ketiga Akankah Dipenuhi?

Bobby 2 Kali Tak Tepati Janji Tutup Medan Zoo, Kali Ketiga Akankah Dipenuhi?

Medan
Jokowi Lebaran di Medan demi Menantu Maju Pilgub, Apa Kata Bobby?

Jokowi Lebaran di Medan demi Menantu Maju Pilgub, Apa Kata Bobby?

Medan
Meski Tak Didukung, Bobby Akan Ambil Formulir Pilkada Sumut dari PDI-P

Meski Tak Didukung, Bobby Akan Ambil Formulir Pilkada Sumut dari PDI-P

Medan
Usai Ditangkap, Anggota Polrestabes Medan Pemilik Ribuan Pil Ekstasi Meninggal

Usai Ditangkap, Anggota Polrestabes Medan Pemilik Ribuan Pil Ekstasi Meninggal

Medan
Kronologi WN Perancis Dirampok di Karo Sumut, Korban Dipukul dan Dibuang Saat Berwisata

Kronologi WN Perancis Dirampok di Karo Sumut, Korban Dipukul dan Dibuang Saat Berwisata

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com