Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Edy Rahmayadi, Ganjar: Tak Sopan Kalau Tak Kunjungi Tuan Rumah

Kompas.com, 8 April 2022, 20:12 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Khairina

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Saat berbuka puasa dengan Wali Kota Medan Bobby Nasution di Rumah Makan Bintang di Jalan Taruma Medan pada Kamis (7/4/2022) malam, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menceritakan pengalamannya mengunjungi Istana Maimun.

Ganjar mengagumi keaslian arsitektur istana yang dibangun pada 26 Agustus 1888 dan diresmikan pada 18 Mei 1891 yang masih terjaga.

Dia mendapat informasi kalau istana yang didirikan Sultan Maimun Al Rasyid Perkasa Alamsyah, keturunan kesembilan Kesultanan Deli tersebut, akan direvitalisasi.

Baca juga: Ganjar Bertemu Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Apa yang Dibahas?

Ganjar mendukungnya, harapannya agar bangunan seluas 2.772 meter persegi dengan 30 ruangan ini lestari supaya menjadi sarana masyarakat dan wisatawan mengenal sejarah Kota Medan.

"Keren ini, masih kokoh... Saya dengar akan direvitalisasi Pak Bobby, bagus sekali, harus didukung," kata Ganjar.

Bobby menjawab dengan senyuman dan berterima kasih atas dukungannya. 

Istana Maimun

Istana Maimun menghadap ke timur. Bangun terdiri dari dua lantai dengan tiga bagian utama yaitu bangunan induk, sayap kiri dan kanan.

Bagian depan sekitar 100 meter berdiri Masjid Al-Maksum yang dikenal sebagai Masjid Raya Medan.

Istana Maimun merupakan salah satu istana terindah di Indonesia. Mungkin disebabkan arsitekturnya yang unik, perpaduan budaya Melayu bergaya Islam, Spanyol, India dan Itali.

Di istana ini pula, pada awal Oktober 2018, Presiden Joko Widodo yang tak lain mertua Bobby Nasution, menerima gelar bangsawan dari Kesultanan Deli, Tuanku Seri Indra Utama Junjungan Negeri.

Pemberi gelar adalah Sultan Deli Tuanku Sultan Mahmud Arya Lamantjiji Perkasa Alam. Pin kesultanan dan keris disematkan lalu Surat Ceri dan Cap Kesultanan ditandatangani. Sahlah Jokowi menjadi kerabat baru kesultanan tua ini. 

Baca juga: Jadi Penceramah di Masjid UGM, Ganjar Bicara Masalah Wadas

Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi bergelar Datuk Laksamana Nara Diraja dan Wakil Gubernur Musa Rajekshah menyalami dan memercikkan tepung tawar, bentuk sukacita dan bahagia kepada Jokowi. Pemberian gelar adat tersebut disaksikan ribuan masyarakat yang memenuhi halaman istana. 

"Itu gelar bangsawan tertinggi di Kesultanan Deli. Pertimbangan kami menganugerahkan gelar tersebut setelah menyaksikan kerasnya upaya Bapak Presiden menjalankan program pemerintahan, membangun negara dan menyejahterakan kehidupan rakyat di tengah gejolak politik dan ekonomi yang melanda dunia saat ini,” kata Arya.

Pertimbangan lain adalah besarnya perhatian Jokowi terhadap kelangsungan hidup kesultanan dan kerajaan yang tersebar di seluruh penjuru negeri.

Hal ini dibuktikan dengan pertemuan rutin dengan para sultan, raja dan masyarakat adat untuk mengidentifikasi dan mencari solusi terhadap permasalahan-permasalahan yang dihadapi. 

Halaman:


Terkini Lainnya
THM De Tonga Medan Digerebek, 4 Butir Inex dan 82 Miras Ilegal Disita serta 7 Orang Ditangkap
THM De Tonga Medan Digerebek, 4 Butir Inex dan 82 Miras Ilegal Disita serta 7 Orang Ditangkap
Medan
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Medan
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau