KOMPAS.com - Retno Suwito (26), warga Jalan Kail, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Labuhan, Medan, Sumatera Utara tewas dianiaya oleh geng motor, Rabu (24/4/2022) malam.
Penganiayaan terjadi saat Retno membonceng istri dan dua anaknya melintas di Jalan M Ilyas, Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan sekitar pukul 23.40 WIB.
Tak hanya menganiata Retno, para pelaku yang berjumlah sekitar 20 orang itu juga menganiaya dua anak Retno yang masih balita.
Rasyid, rekan Retno bercerita saat kejadian, ia diajak korban untuk keluar membeli mie untuk sahur. Retno saat itu membonceng istri dan dua anaknya.
Baca juga: Korban Tewas Geng Motor di Medan Sempat Minta Tolong Sebelum Jatuh ke Parit
Sebelum kejadian, Rasyid dan Retno sempat berpapasan dengan pelaku.
Namun saat akan pulang, korban menyempatkan diri beli jamu di Simpang Kantor. Padahal Rasyid sudah mengajak korban untuk segera pulang karena membawa anak dan istri.
"Aku udah ngajak ayok balek kau bawa anak bini. Ngapain lagi ayok balek. Entah kenapa dia tergerak minum jamu. Belum lagi nenggak jamu, orang itu lewat oh itu dia itu dia, mutar, terus saya engkol kereta. Entah kenapa dia berhenti di simpang Sei Mati. Itu lah terjadi," katanya.
Rasyid mengatakan di lokasi kejadian, korban sempat turun dari motornya dan meminta sang istri membawa motor. Sementara Rasyid duduk di belakang motor.
Baca juga: 3 Pelaku Geng Motor yang Tewaskan Pria di Medan Saat Berboncengan dengan Anak Istri Ditangkap
"Pas di simpang Sungai Mati, Retno turun melindungi bini dan kereta, orang itu pun turun dari kereta sudah angkat sajam semua. Harapannya pelaku dihukum setimpal lah," katanya.
Video detik-detik Retno dihabisi geng motor itu pun viral di linimasa.
Dalam rekaman video yang viral di media sosial, korban sempat terlihat tertatih-tatih dan minta tolong kepada warga sebelum akhirnya jatuh ke dalam parit.
Sementara istrinya menggendong salah satu anaknya yang berusia 3 tahun. Belakangan diketahui jika istri Retno dalam kondisi hamil.
Sementara anaknya yang berusia 5 tahun berlari menuju ayahnya yang sekarat.
Baca juga: Viral Video Pria di Medan Tewas Dianiaya Geng Motor Saat Berboncengan dengan Anak Istri
Melihat suaminya terluka gara-gara geng motor, sang istri pun berteriak histeris.
"Abang, abang !" teriak istri Retno dalam rekaman video yang beredar.
Tak berselang lama, korban pun dibawa ke Rumah Sakit Mitra Delima.
"Saya lihat, korban sudah jatuh ke parit, istrinya nangis-nangis, ada anak-anaknya juga. Sepeda motornya di seberang," katan seorang saksi mata bernama Tjin Tjai alias Acai.
Lalu korban menghembuskan napas terakhirnya RS Bhayangkara Medan beberapa jam usai kejadian.
Telihat sang istri, IK (23) tak sanggup berdiri di samping ambulans yang membawa jenazah suaminya. IK terlihat dipapah seorang perempuan paruh baya ke dalam rumah.
Heni Sukowatu, mertua Retno terlihat terus menangis ditemani dua cucunya yang juga dianiaya oleh anggota geng motor.
Ia bercerita di malam kejadian, Retno dan istrinya bersama dua anaknya keluar rumah untuk makan sekitar pukul 22.30 WIB.
Baca juga: Anakku Sudah Minta Tolong, Tapi Terus Dianiaya
Lewat pukul 23.00 WIB, anaknya yakni IK menghubunginya dan mengabarkan suaminya meninggal dunia.
Sambil menangis, Heni bercerita jika anak dan menantunya sudah mengiba ke anggota geng motor agar takk dicelakai. Saat itu Retno usai terjatuh dari motor yang ia naiki.
Ternyata anggota geng motor itu membuntuti korban yang sedang membonceng anak dan istrinya di tengah malam.
Ketika di TKP, anggota geng motor itu menendang motor Retno hingga satu keluarga tersebut terjatuh.
Baca juga: Unik, Cegah Geng Motor Beraksi, Polisi Tasikmalaya Pukul Bedug Keliling Kota Bangunkan Sahur
Akibatnya dua anak korban yang masih kecil terluka di bagian kepala. Melihat korban terjatuh, anggota geng motor itu makin beringas.
Mereka menganiaya Retno secara membabi buta.
Pada saat itulah, Retno mengucapkan kalimat terakhirnya. Ia meminta kepada anggota geng motor untuk tak melukainya. Hal yang yang sama juga diucapkan istrinya, IK.
"Anakku minta tolong jangan lah. Tapi tetap dibacok orang itu. Gak ada (barang) yang diambil. Kalo bisa dikejar sampe dapat. Kejam kali orang itu. Anak saya lagi hamil. Di mana hati nurani orang itu Pak. Lihat lah anaknya ini," ungkap Heni Sukowati.
Akibat peristiwa tersebut, dua anak korban menjadi yatim termasuk calon bayi yang dikandung IK, istri korban.
"Anaknya luka di kepala. Jatuh di sepeda motor. Anakku sudah minta tolong, tapi terus diapain (dianiaya)," katanya.
Heni mengatakan cucunya juga mengalami luka di bagian wajahnya setelah ditendang para pelaku.
"Mukanya habis, yang perempuan juga luka dibagian wajahnya," sebutnya.
Baca juga: Pengakuan Anggota Geng Motor yang Aniaya Warga di Jombang: Karena Ikut Teman-teman
Ia mengatakan, cucunya yang menyaksikan ayahnya dibacok didepan matanya juga sempat histeris di lokasi kejadian.
Setelah korban terkena bacokan komplotan geng motor itu langsung pergi meninggalkan lokasi.
"Sepeda motornya nggak diambil, pas mereka jatuh langsung dibacoknya korban," ucapnya.
Heni mengungkapkan dirinya berharap agar pihak berwajib memberikan hukuman yang setimpal kepada para pelaku.
"Kalau bisa dihukum seberat-beratnya, karena anak saya lagi hamil lima bulan. Gimana perasaan orang itu, anak saya lagi hamil lima bulan ditendang motornya," ujarnya.
Baca juga: Geng Motor Diduga Keroyok Warga di Jombang, 1 Pelaku Diringkus
Sementara itu Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan telah menangkap tiga pemuda pelaku penganiyaan.
Mereka adalah AP, AZR (16), dan AS (15). Ketiganya merupakan warga Belawan dan masih berstatus sebagai pelajar sekolah.
"Iya ketiganya berhasil ditangkap. (Tersangka lain) masih dikembangkan," katanya, Kamis (21/4/2022).
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Dewantoro | Editor : Khairina, Gloria Setyvani Putri), Tribun Medan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.