Di lokasi, massa enggan memberi kesempatan kepada pihak manajemen PTPN IV Unit Kebun Teh Sidamanik untuk menanggapi aspirasi mereka.
Sebaliknya, massa terus bergantian menyampaikan orasi.
Salah seorang warga Nagori Tiga Bolon Panei yang ikut dalam unjuk rasa, mengancam akan menutup akses jalan Sidamanik - Kota Pematangsiantar jika penanaman sawit terus dilakukan.
“Kami menolak konversi, kami menghormati pemerintah, tapi jika terjadi, kami akan menutup akses jalan Sidamanik-Siantar, kami tidak mau kampung kami rusak kalian buat,” ucap Simanjuntak.
Baca juga: Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit di Bengkulu yang Tutup Mulai Beroperasi, tapi Harga Masih Rendah
Saat ditemui, Humas PTPN IV Unit Kebun Teh, Rafi, enggan memberi penjelasan secara rinci mengenai pengalihan tanaman kelapa sawit.
Namun ia mengatakan akan berkoordinasi ke kantor pusat PTPN IV.
"Tentunya kita terus berkoordinasi dengan kantor pusat, jadi nanti jika ada keputusan kita sampaikan. Koordinasi masih berjalan terus, nanti kita sampaikan bagaimana tanggapan kita secara resmi," kata Rafi.
Gejolak penolakan terhadap penanaman kelapa sawit di lahan seluas 257 Ha di area Kebun Teh Bah Butong II berlangsung sejak dua pekan lalu.
Komisi II DPRD Simalungun telah memanggil pihak PTPN IV Unit Kebun Teh dalam rapat dengar pendapat (RDP).
Manager Kebun Unit Teh Sidamanik Hwin Dwi Putra ketika diwawancarai wartawan usai RDP dengan Komisi II DPRD Simalungun pada Senin (27/6) memastikan, tidak melakukan konversi di lahan kebun teh Sidamanik seluas 3.500 hektar.
Baca juga: 8 Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit di Bengkulu Tutup Sementara, Nasib Petani Kian Sengsara
Aset lahan seluas 257 hektar tersebut akan dioptimalkan untuk mendukung ketahanan pangan dan energi.
“Saat ini yang kita lakukan adalah mengoptimalisasi aset. Dimana kita juga mendukung ketahanan pangan dan energi,” kata Dwi.
Rencana pengalihan tanaman tersebut, lanjut Dwi, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan para Pangulu untuk selanjutnya mensosialisasikan ke masyarakat.
Namun saat ini, kata dia, pihaknya kembali mengupayakan sinergitas dengan masyarakat, sehingga program perusahaan dapat dilaksanakan dengan baik.
“Yang jelas kita berupaya untuk bersinergi dengan masyarakat. Itu lebih kita utamakan. Supaya hubungan baik, antara kita dengan masyarakat sekitar bisa tetap terjaga,” kata Hwin Dwi Putra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.