Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pabrik Tahu di Asahan Meledak, 7 Orang Pekerja Terluka, Diduga karena Mesin Melebihi Kapasitas

Kompas.com - 03/08/2022, 07:50 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Pabrik tahu di Dusun V, Desa Bunut Seberang, Kecamatan Pulo Bandring, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara meledak pada Selasa (2/8/2022) sekitar pukul 08.30 WIB.

Akibat insiden tersebut, 7 pekerja pabrik tahu terluka hingga harus dilarikan ke rumah skait.

Warga sekitar pabrik hanya menyatakan, sempat terjadi guncangan yang terasa cukup kuat saat ledakan terjadi.

Kuatnya guncangan sempat membuat warga yang tinggal dekat pabrik itu mengira telah terjadi gempa bumi karena dinding rumah warga bergetar.

"Sempat terdengar suara seperti bom gitu. Ledakannya keras sekali," kata Sri, warga yang tinggal di lokasi.

Baca juga: Pabrik Tahu di Asahan Sumut Meledak, Kuatnya Guncangan Sempat Dikira Gempa

Diduga mesin melebihi kapasitas

Dikutip dari Tribun Medan, tujuh rang yang terluka adalah para pekerja yang hendak bersiap mengolah tahu.

Diduga ledakan berasal dari mesin yang ada di pabrik tahu itu melebih kapasitas.

"Dugaan sementara, ledakan ini berasal dari mesin uap kacang yang ada di pabrik tersebut," kata Dinar saat dijumpai.

Ia menyebut para korban sudah dievakusi ke rumah sakit dan puskesmas.

Baca juga: Kasus Perampokan Sopir Truk Kelapa Sawit di Asahan, 8 Orang Ditangkap

"Saat ini mereka yang terluka dibawa ke rumah sakit yang ada di Kota Medan," kata Kepala Dusun V, Dinar, Selasa (2/8/2022).

Tujuh pekerja tersebut adalah Rian (25), Nurhayati (26), Ramadi (22), Khaidir (24), Bagus (20), Zulkarnain (23) dan Ida (42).

"Mereka itu semuanya bekerja di pabrik," kata Dinar.

Ia mengatakan korban bernama Rian mengalami luka cukup serius di bgian mata.

"Korban tertimpa material pabrik," terang Dinar. Ia sendiri tak tahu lokasi rumah sakit tempat Rian dirujuk.

Baca juga: Belasan PMI Ilegal dari Malaysia Diamankan di Perairan Asahan Sumut

"Karena saya tahunya cuma dia dibawa ke Medan, gitu aja," katanya.

Dinar juga mengatakan, Rian didampingi oleh Sapari selaku pemilik pabrik tahu tersebut untuk berobat ke Kota Medan.

Ledakan pabrik tahu ternyata juga merusak rumah warga yang ada di sekitarnya.

Dari pantauan Tribun Medan, ada tembok rumah warga yang roboh dan seluruh kaca rumah hancur berantakan akibat guncangan besar.

Menurut keterangan Kepala Dusun V, Dinar, ada enam rumah yang rusak akibat ledakan tersebut.

"Rumah yang rusak parah milik Dewi. Sisanya mengalami rusak ringan," kata Dinar.

Baca juga: Pria di Asahan Bunuh Pacar Ayahnya, Dendam Sang Ibu Sakit dan Meninggal karena Perselingkuhan

Ia bersyukur saat kejadian, pemilik rumah tak ada di lokasi karena sedang mengantar anak ke sekolah.

"Ini syukur enggak ada korban. Karena si Dewi sedang keluar mengantar anaknya sekolah, kalau tidak pasti dia jadi korban," jelasnya.

Pasca-kejadian tersebut, pabarik tahu rata dengan tanah dan tersisa puing-puing bangunan. Di sekitar juga ditemukan tumpukan kacang kedelai yang belum sempat diolah.

Danar mengatakan pabrik tersebut sudah beroperasi selama 30 tahun dan memproduksi tahu setiap hari.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Tujuh Pekerja Pabrik Tahu Alami Luka-luka, Polisi Selidiki Penyebab Pabrik Meledak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Sumatera Utara, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Sumatera Utara, 29 Maret 2024

Medan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Medan Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Medan Hari Ini, 29 Maret 2024

Medan
Heboh 3 Polisi di Medan Diduga Main Judi di Asrama, Berujung Diperiksa Propam

Heboh 3 Polisi di Medan Diduga Main Judi di Asrama, Berujung Diperiksa Propam

Medan
Diduga Korupsi Rp 8 Miliar, Eks Bendahara RSUP Adam Malik Medan Ditahan

Diduga Korupsi Rp 8 Miliar, Eks Bendahara RSUP Adam Malik Medan Ditahan

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Medan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Sumatera Utara, 28 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Sumatera Utara, 28 Maret 2024

Medan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Medan Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Medan Hari Ini, 28 Maret 2024

Medan
2 Balita Tewas Saat Api Lahap Sebuah Rumah di Simalungun

2 Balita Tewas Saat Api Lahap Sebuah Rumah di Simalungun

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Rabu 27 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Rabu 27 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Medan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Sumatera Utara, 27 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Sumatera Utara, 27 Maret 2024

Medan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Medan Hari Ini, 27 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Medan Hari Ini, 27 Maret 2024

Medan
Tawuran, Mahasiswa Fakultas Teknik dan Keolahragaan Unimed Medan

Tawuran, Mahasiswa Fakultas Teknik dan Keolahragaan Unimed Medan

Medan
Pasca Didemo, Pemkot Pematangsiantar Naikkan Upah Petugas Kebersihan

Pasca Didemo, Pemkot Pematangsiantar Naikkan Upah Petugas Kebersihan

Medan
Iptu Supriadi Jadi Tersangka Penipuan Penerimaan Akpol, Keberadaan Tak Diketahui

Iptu Supriadi Jadi Tersangka Penipuan Penerimaan Akpol, Keberadaan Tak Diketahui

Medan
Heaven Seven yang Disidak Bobby Nasution Bakal Disegel jika Tetap Buka Saat Ramadhan

Heaven Seven yang Disidak Bobby Nasution Bakal Disegel jika Tetap Buka Saat Ramadhan

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com