"Yang ada pemberitahuan kegiatan logging itu, hanya pada 14 September. Dan entah kenapa, ada kegiatan pada 16 September, dan itu tidak diberitahu kepada kami," ucapnya.
Awal menyebut, kejadian pada malam itu, tidak sampai memicu aksi anarkis warga.
"Alhamdulillah kondusif, dan warga bisa kita jaga agar tidak melakukan aksi anarkis seperti kejadian-kejadian sebelumnya," ujarnya.
Awal mengungkapkan, peristiwa itu bukan kali pertama terjadi. Dari yang merenggut korban jiwa, hingga menyebabkan puluhan warga harus dilarikan dan dirawat di rumah sakit, akibat dugaan gas beracun yang keluar dari lokasi Proyek Geothermal PT SMGP.
"Kalau dihitung, sudah ada 5 kali kejadian yang sama terjadi. Dari yang memakan korban jiwa, 5 orang meninggal, hingga puluhan warga mual, pingsan dan muntah-muntah, sesak dan dirawat di rumah sakit. Dan untuk kejadian kali ini adalah kejadian ke lima." Pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Polisi Resor Mandailing Natal AKBP HM Reza Chairul menjelaskan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kejadian berulang ini. Dan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, dilakukan pengamanan dan penggalangan di sekitar lokasi kejadian.
"Hasil monitoring di lokasi Wellpad Tanggo PT SMGP, dalam keadaan aman dan kondusif. Namun warga Desa Sibanggor Julu masih berjaga-jaga di sekitar TKP (Tempat Kejadian Perkara)," ujar Reza lewat pesan singkat, Sabtu (17/9/2022).
Baca juga: Soal Bau Busuk yang Sebabkan 8 Warga Muntah dan Pingsan, PT SMGP Sebut Tak Ada Gas Beracun
PT Sorik Merapi Geothermal Power (SMGP) menyebut, tidak ada hidrogen sulfida (H2S) atau gas beracun yang ditemukan di lokasi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Merapi, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara.
Pernyataan ini merespons adanya kejadian delapan warga muntah dan pingsan hingga dirawat di rumah sakit karena mencium bau busuk diduga dari lokasi proyek itu.
"PT SMGP juga memastikan bahwa kondisi pengukuran dari alat pendeteksi gas (fixed gas detector) menunjukkan tidak ada H2S atau nol, serta tidak ada satu pun alarm H2S yang aktif," ungkap Head of Corporate Communications PT SMGP, Yani Siskartika, melalui pesan singkat, Sabtu (17/9/2022).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.