Bagi siapapun yang ingin beternak kalkun, bisa memulai dari anakan atau day old chicken (DOC). Umurnya sekitar satu-dua bulan yang terdiri dari satu ekor jantan dan 3 ekor betina.
Ada alasan kenapa betina harus lebih banyak.
Menurutnya, kalkun gemar kawin. Jika hanya ada satu, betinanya akan terluka karena dipatok saat kawin.
Johan pernah mengalami kerugian besar saat kalkunnya mati. Penyakit yang paling sering menyerang kalkun adalah snot dengan gejala seperti flu, mata dan muka bengkak. Bila terkena, jarang kalkus yang selamat.
"Dulu kita mulai dari otodidak karena emosional waktu itu. Jadi pelihara kalkun memang gak punya latar belakang sedikit pun. Tapi begitulah dicoba Allah rupanya. Umur 3 bulan kita punya anakan kalkun kena penyakit snot. Waktu itu lebih kurang 300 ekor usia tiga bulan mati. tapi saya gak kapok. Saya cari lagi," katanya.
Dari pengalamannya, untuk mengatasi penyakit itu dan membuat kalkunnya lebih sehat, dia memberi minuman campuran dari jahe, kunyit, pinang muda, gula merah yang diblender.
Kalkun berusia 3 bulan sudah bisa diberi minuman tersebut.
"MUdah-mudahan dia tak akan kena snot lagi. Paling kutil, itu gampang, kasih betadin sembuh," katanya.
Memelihara kalkun, menurutnya lebih ekstra dibanding ayam. Dari DOC hingga 3 bulan, kalkun tidak boleh menyentuh tanah. Kandang dibuat tinggi dengan para-para dan kondisinya kering.
"Itu kenapa di sini kami kasih kandang seperti ini. Tak boleh sentuh tanah mungkin karena kulitnya tipis ya," beber dia.
Johan menjelaskan, puluhan ekor kalkun di kandangnya hanya diberi makanan organik yang terbuat dari 20 persen dedak, ditambah 50 persen dedaunan, kol, sawi dan limbah sayuran lainnya.
Di lahannya dia juga menanam daun indigovera yang memiliki manfaat baik bagi perkembangan kalkunnya.
Beternak kalkun, menurutnya akan menguntungkan. Sebab saat ini dua tempat kuliner kalkun dengan bumbu khas Aceh masih kekurangan pasokan.
Tidak cukup kalau hanya mengandalkan dari kalkun yang dipeliharanya. Dia juga mendatangkan kalkun dari Sumatera Barat.
"Untuk kesehatan ini baik. Saya asam urat tapi bisa makan ini. Jadi besar potensinya," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.