Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Video Viral Jenazah Wanita di Sumatera Utara Dimakamkan di Dalam Rumah

Kompas.com - 15/12/2022, 05:27 WIB
Reni Susanti

Editor

MEDAN, KOMPAS.com - Sebuat video pemakaman jasad Frida Tambun yang dimakamkan di dalam rumah viral di media sosial.

Pemakaman jenazah di dalam rumah tersebut terjadi di Desa Sionggang Tengah, Kecamatan Lumban Juli, Kabupaten Toba, Sumatera Utara.

Dalam video yang diunggah di TikTok tersebut digambarkan, wanita yang meninggal itu terpaksa dimakamkan di dalam rumah karena ada pelarangan dari pemilik kampung.

Baca juga: Kronologi Tim SAR Evakuasi Jenazah Bocah 11 Tahun Korban Gempa Cianjur

Pemilik akun @acmountpardede menyebut, tulang belulang suami dari wanita yang meninggal itu juga terpaksa dipindahkan ke lokasi lain karena masalah tersebut.

Kepala desa bantah dilarang

Kepala Desa Sionggang Tongah, Petani Manurung membantah bahwa jenazah Frida Tambun dilarang dimakamkan di tanah kampung.

Dia mengatakan, dirinya akan mencari siapa orang yang memviralkan masalah ini.

"Aku jadi heran juga, karena tidak ada laporan (ribut-ribut saat pemakaman)," ungkap Petani Manurung, ungkapnya dikutip dari Tribunnews.

Baca juga: Mayat Rambut Merah Dalam Mobil di Subang, Korban Dibunuh Suami karena Kerja di Tempat Hiburan Malam

Ia mengatakan, saat pemakaman Frida Tambun berlangsung, memang dirinya tengah berada di luar desa.

"Saya juga masih nanya-nanya, siapa yang membuat ini jadi viral. Jadi, artinya masih ku telepon keluarga. Ini membuat malu kampung kita," terangnya.

Petani mengatakan, soal adanya isu pelarangan pemakaman hingga jenazah Frida Tambun dimakamkan di dalam rumah, itu tidak lah benar.

Sebab, pihak keluarga sendiri yang sudah sepakat untuk memakamkan jenazah Frida Tambun di dalam rumah.

Alasannya, rumah tempat jenazah Frida Tambun dimakamkan itu merupakan rumah parsaktian.

Artinya, rumah itu selama ini dijadikan tempat berkumpul oleh keluarga besar mendiang Frida Tambun.

"Kalaupun ada yang melarang, kenapa mesti di rumahnya dibuat? Ada pemakaman umum di kampung kami, enggak ada yang melarang," kata Petani.

Dia berjanji, dirinya akan menyelidiki masalah ini hingga tuntas.

Permintaan Mendiang

Petani Manurung menyebut, pemakaman jenazah di dalam rumah merupakan permintaan dari mendiang semasa hidupnya.

Jika meninggal nanti, wanita itu minta dimakamkan di rumah yang selama ini dijadikan tempat berkumpul keluarga.

Soal adanya pelarangan, Petani Manurung sudah mengonfirmasinya ke pihak yang tertuduh. Hasilnya, tidak ada yang pernah melarang wanita tersebut dimakamkan di tanah kampung.

Diketahui pihak yang dituduh melakukan pelarangan merupakan paman dari wanita yang meninggal tersebut.

Petani menjelaskan ia sudah menghubungi pihak keluarga jenazah, namun tak ada yang merespons kecuali Pamannya.

Sang Paman diduga pemilik kampung yang dimaksud dan juga dari marga Manurung, lantas mengklarifikasi terkait ketidakbenaran informasi yang beredar.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Permintaan Mendiang Semasa Hidup, Jenazah Wanita di Sumatera Utara Ini Dimakamkan di Dalam Rumah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cabut Status Internasional Bandara Silangit, Kajian Kemenhub Dipertanyakan

Cabut Status Internasional Bandara Silangit, Kajian Kemenhub Dipertanyakan

Medan
Kronologi Polisi Diserang Saat Tangkap Pengedar Narkoba di Dekat Asrama TNI AD Medan

Kronologi Polisi Diserang Saat Tangkap Pengedar Narkoba di Dekat Asrama TNI AD Medan

Medan
Preman Biang Kerok Warga Deli Serdang Marah dan Bakar Ban di Jalan Ditangkap

Preman Biang Kerok Warga Deli Serdang Marah dan Bakar Ban di Jalan Ditangkap

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Medan
Polisi Diserang Saat Tangkap Pengedar Narkoba di Sekitar Asrama TNI-AD Medan, Dandim Buka Suara

Polisi Diserang Saat Tangkap Pengedar Narkoba di Sekitar Asrama TNI-AD Medan, Dandim Buka Suara

Medan
Heboh Warga Deli Serdang Bakar Ban di Jalan Usai Diserang Preman

Heboh Warga Deli Serdang Bakar Ban di Jalan Usai Diserang Preman

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Medan
Kepsek Pecat Guru Honorer di Langkat karena Demo Dugaan Kecurangan PPPK

Kepsek Pecat Guru Honorer di Langkat karena Demo Dugaan Kecurangan PPPK

Medan
Nobar Timnas, Jalan di Depan Kantor Wali Kota Medan Ditutup

Nobar Timnas, Jalan di Depan Kantor Wali Kota Medan Ditutup

Medan
Bandar Narkoba di Jalan Pelita Medan Sempat Disembunyikan Keluarga

Bandar Narkoba di Jalan Pelita Medan Sempat Disembunyikan Keluarga

Medan
Wakil Walkot Medan Sebut Penunjukan Paman Bobby Jadi Plh Sekda Bukan Nepotisme

Wakil Walkot Medan Sebut Penunjukan Paman Bobby Jadi Plh Sekda Bukan Nepotisme

Medan
Diserang, Polisi Bantah Gerebek Bandar Narkoba di Asrama TNI AD di Medan

Diserang, Polisi Bantah Gerebek Bandar Narkoba di Asrama TNI AD di Medan

Medan
Mobil Tabrak Halte di Pematangsiantar, 2 Tewas 1 Kritis, Pengemudi Melarikan Diri

Mobil Tabrak Halte di Pematangsiantar, 2 Tewas 1 Kritis, Pengemudi Melarikan Diri

Medan
Polisi Diserang Warga Saat Gerebek Asrama TNI AD di Medan, Mobil Petugas Dirusak

Polisi Diserang Warga Saat Gerebek Asrama TNI AD di Medan, Mobil Petugas Dirusak

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com