Piso Silima Sarung berisi lima buah pisau dan digunakan saat berperang.
Piso Silima Sarung terkait dengan keyakinan suku Batak bahwa manusia mempunyai empat roh dan yang kelima merupakan tubuh manusia.
Sementara Piso Sitolu Sarung berukuran lebih kecil berisi tiga buah pisau.
Piso Sitolu Sarung melambangkan tiga benua antara lain benua atas, benua tengah, dan benua bawah yang menyatu di dalam kehidupan orang-orang Batak.
Piso Gading adalah senjata tradisional khas Sumatera Utara yang menjadi ciri khas masyarakat dari daerah Toba.
Piso Gading dimiliki oleh seorang raja yang biasanya dilumuri dengan racun yang mematikan.
Bentuk senjata ini yaitu berupa pedang yang sedikit melengkung dengan bilah yang sangat tajam.
Piso Tumbuk Lada adalah senjata tradisional yang digunakan oleh masyarakat Karo yang berasal dari Kerajaan Aru Karo dan Melayu yang terletak di pesisir timur.
Piso Tumbuk Lada juga termasuk senjata yang dilumuri racun dan darat akan ilmu magis, namun umumnya tidak digunakan untuk berperang.
Senjata ini kerap dipakai sebagai hiasan dengan berbagai ukiran pada gagang dan sarungnya.
Piso Sanalenggam adalah senjata tradisional yang dipakai untuk berperang dan berburu.
Bentuk bilah dan sarungnya menyerupai golok, dengan bagian ujung gagang dibei logam kuning dengan ukiran seorang laki-laki.
Piso Toba adalah senjata tradisional suku Batak, Sumatera Utara dengan bentuk gagang yang melengkung ke dalam.
Gagang dibentuk sedemikian rupa agar memudahkan dalam memegang senjata ketika digunakan.
Tunggal Panaluan adalah senjata berupa tongkat milik para raja yang juga digunakan oleh datu atau dukun dari Batak.