Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Letusan Gunung Toba yang Dampaknya Tidak Hanya Memunculkan Danau Toba

Kompas.com - 11/02/2023, 08:02 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Masyarakat mengenal Danau Toba di Sumatera Utara sebagai danau terbesar di Asia Tenggara yang masuk jajaran danau-danau terdalam di dunia.

Danau Toba diketahui memiliki kedalaman mencapai 529 meter dengan luas lebih dari 1.130 kilometer persegi.

Baca juga: Studi: Gunung Toba Masih Aktif, Bisa Meletus Lagi Kapan Saja

Karena luasnya, Danau Toba pun menyandang predikat sebagai danau vulkanik terbesar di dunia.

Mengenai bagaimana terbentuknya Danau Toba di Sumatera Utara itu ternyata berkaitan dengan letusan sebuah supervolcano di masa lalu.

Baca juga: Letusan Gunung Toba 74.000 Tahun Lalu Tak Pengaruhi Manusia Purba

Sejarah Letusan Gunung Toba

Asal-usul terbentuknya Danau Toba sesungguhnya adalah bekas sebuah kaldera besar gunung api bernama Gunung Toba.

Kaldera merupakan sebuah kawah vulkanik sebagai akibat adanya proses erupsi yang sangat besar disertai dengan runtuhnya batuan penyangga ke dalam dapur magma di dalam gunung.

Baca juga: Populasi Manusia ini Selamat dari Letusan Super Gunung Toba, Kok Bisa?

Perubahan kaldera Gunung Toba menjadi sebuah danau tak terlepas dari letusan superdahsyat yang terjadi sekitar 74.000 tahun lalu.

Letusan Gunung Toba diperkirakan menjadi letusan terbesar di dunia dalam 28 juta tahun terakhir.

Dikutip dari laman indonesiabaik.id, Danau Toba terbentuk dari tiga letusan besar Gunung Toba.

Letusan pertama terjadi pada 800.000 tahun lalu menghasilkan kaldera di sisi selatan, kemudian letusan kedua pada 500.000 tahun lalu membentuk kaldera di sisi utara.

Baru pada letusan ketiga yang juga menjadi letusan terbesar akhirnya mengubah Gunung Toba menjadi Danau Toba.

Area kemah di Pulau Paropo, Danau Toba, Sumatera Utara.SHUTTERSTOCK/IRWAN SITORUS Area kemah di Pulau Paropo, Danau Toba, Sumatera Utara.

Dilansir dari Geomagz Edisi Vol. 2 No. 4 Desember 2012 yang diterbitkan Badan Geologi, penelitian dan pengukuran endapan-endapan vulkanik berupa tuf di sekitar Danau Toba mengungkap fakta bahwa Gunung Toba ternyata telah meletus beberapa kali.

Letusan Gunung Toba paling tua diketahui dari Tuf Dasit Haranggaol 1,2 juta tahun (Chesner dkk. 1991), kemudian terjadi juga letusan pada 840.000 tahun yang lalu (Diehl dkk., 1987), dan 501.000 tahun yang lalu (Chesner dkk.1991).

Adapun letusan terbesar adalah yang terjadi pada 74.000 tahun lalu.

Berdasarkan umur-umur letusannya, Chesner dkk. (1991) memperkirakan daur letusan besar Gunung Toba terjadi setiap 340.000-430.000 tahun sekali.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Penambangan Batu Padas di Asahan Longsor, 2 Pekerja Tewas saat Berlindung di Balik Truk

Penambangan Batu Padas di Asahan Longsor, 2 Pekerja Tewas saat Berlindung di Balik Truk

Medan
Pengendara Harley Davidson Tewas Usai Terjatuh karena Serangan Jantung di Toba

Pengendara Harley Davidson Tewas Usai Terjatuh karena Serangan Jantung di Toba

Medan
Penyebab Ratusan Istri Gugat Cerai Suami di Lampung: Tidak Kerja dan Kecanduan Judi Online

Penyebab Ratusan Istri Gugat Cerai Suami di Lampung: Tidak Kerja dan Kecanduan Judi Online

Medan
Mengenal Ikan Sale, Oleh-oleh Khas Medan

Mengenal Ikan Sale, Oleh-oleh Khas Medan

Medan
Terapis Pijat di Medan Ditemukan Tewas, Keluarga Ungkap Status WA Terakhir Korban

Terapis Pijat di Medan Ditemukan Tewas, Keluarga Ungkap Status WA Terakhir Korban

Medan
Penjual Satwa Dilindungi Jaringan Internasional Ditangkap di Medan

Penjual Satwa Dilindungi Jaringan Internasional Ditangkap di Medan

Medan
Sebelum Ditemukan Tewas, Terapis Pijat di Medan Diduga Sempat Cekcok dengan Kekasihnya

Sebelum Ditemukan Tewas, Terapis Pijat di Medan Diduga Sempat Cekcok dengan Kekasihnya

Medan
Terapis Pijat di Medan Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Dalam Kamar

Terapis Pijat di Medan Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Dalam Kamar

Medan
Pemuda Pancasila Bantah Geruduk Mie Gacoan Medan, ke Sana Cuma Ingin Makan Usai Rapat

Pemuda Pancasila Bantah Geruduk Mie Gacoan Medan, ke Sana Cuma Ingin Makan Usai Rapat

Medan
Pemuda Pancasila Bantah Geruduk Mie Gacoan Medan Minta Kelola Parkir

Pemuda Pancasila Bantah Geruduk Mie Gacoan Medan Minta Kelola Parkir

Medan
Pemuda Pancasila Bantah Geruduk Mie Gacoan Medan, Ngaku Cuma Mau Makan

Pemuda Pancasila Bantah Geruduk Mie Gacoan Medan, Ngaku Cuma Mau Makan

Medan
Rektor USI Pematang Siantar Tersandung Dugaan Plagiarisme Karya Ilmiah

Rektor USI Pematang Siantar Tersandung Dugaan Plagiarisme Karya Ilmiah

Medan
Ormas Geruduk Mie Gacoan Medan, Manajemen Harap Aparat Segera Bertindak: Ini Meresahkan

Ormas Geruduk Mie Gacoan Medan, Manajemen Harap Aparat Segera Bertindak: Ini Meresahkan

Medan
Penjelasan PP soal Video Viral Anggotanya Datangi Mie Gacoan Medan

Penjelasan PP soal Video Viral Anggotanya Datangi Mie Gacoan Medan

Medan
Viral Video Truk Rombongan TNI Diadang Minibus di Medan, Ini Penjelasan Kapendam

Viral Video Truk Rombongan TNI Diadang Minibus di Medan, Ini Penjelasan Kapendam

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com