Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Mobil Dinas Wakil Ketua DPRD Muba Tabrak Bocah hingga Tewas, Bantah Melarikan Diri

Kompas.com, 12 Februari 2023, 19:54 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Rasya (13), siswa SMP asal Musi Banyuasin (Muba), Sumatra Selatan (Sumsel), meninggal dunia setelah tertabrak mobil dinas Wakil Ketua DPRD Muba, Jon Kenedi.

Mobil dinas Jon Kenedi disebut menabrak korban di Jalan Nasional Sekayu-Betung Dusun IV, Desa Lumpatan II, Kecamatan Sekayu, Kabupaten Muba, Sumsel, Kamis (9/2/2023) sekitar pukul 20.45 WIB.

Rasya sempat mendapat perawatan medis di RSUD Sekayu usai kejadian itu, namun nyawa korban tak dapat tertolong.

Kronologi kejadian

Kasat Lantas Polres Muba, AKP Ricky Mozam mengatakan, kejadian nahas itu bermula ketika Rasya yang mengendarai sepeda hendak menyebrang jalan ke arah Betung.

Baca juga: Air Mata Eti Menetes, Anaknya Tewas Ditabrak Mobil Dinas Wakil Ketua DPRD Muba: Rasya Baru 3 Menit Keluar Rumah

Akan tetapi, dalam waktu yang sama, mobil dinas yang ditumpangi Jon Kenedi melaju dari arah Sekayu menuju Betung.

"Setibanya di tempat kejadian, (mobil dinas Jon Kenedi) menabrak sepeda yang dibawa Rasya menyeberang jalan dari kanan ke kiri arah ke Betung," kata Ricky, Jumat (10/2/2023), dikutip dari Tribunnews.com, Minggu (12/2/2023).

Korban pun saat itu langsung dilarikan ke rumah sakit, namun dia meninggal dunia ketika dalam penanganan tim medis RSUD Sekayu.

"Akibat kejadian itu Rasya mengalami luka berat di bagian kepala dan meninggal dunia di RSUD Sekayu," ujar Ricky.

Dia menyampaikan, pihaknya pun kini telah menangkap pengemudi mobil tersebut untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Baca juga: Tangis Orangtua Bocah yang Tewas Ditabrak Mobil Dinas Wakil Ketua DPRD Muba, Ibu Korban Minta Pelaku Bertanggung Jawab

"Sopir sudah diamankan di Satlantas Polres Muba guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," ucap Ricky.

Bantah melarikan diri

Wakil Ketua DPRD Muba, Jon Kenedi membantah pernyataan yang menyebut dia melarikan diri usai mobilnya menabrak korban.

Jon mengaku, saat itu dia tidak melarikan diri melainkan hanya mengamankan diri dari amukan massa.

"Kami diamankan masyarakat di sana karena takut terjadinya amukan massa," ungkap Ricky.

"Masyarakat mengamankan jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," imbuhnya.

Dia menjelaskan, saat itu dia dan sopirnya sedang dalam perjalanan menuju Palembang. Saat kejadian, dia tengah bersandar dan tersadar hingga kemudian mendengar suara jeritan sopirnya.

"Saya sadar karena mendengar jeritan sopir saya, ternyata mobil menabrak orang," jelasnya.

Baca juga: Kronologi Mobil Dinas DPRD Muba Tabrak Bocah 13 Tahun hingga Tewas, Sopir Diamankan

Pelat nomor berbeda

Mobil Fortuner yang ditumpangi Jon Kenedi itu kemudian diperiksa pihak kepolisian usai kejadian tersebut.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, pelat nomor yang digunakan berbeda. Selain pelat dengan nomor BG 7 BZ, ditemukan juga pelat dengan nomor BG 1553 BZ.

Menanggapi hal itu, Jon menerangkan, pelat nomor BG 1553 BZ merupakan milik Sekretaris Dewan (Setwan) DPRD Muba, sedangkan BG 7 BZ adalah pelat nomor jabatan.

"Saya tidak terlalu memperhatikan soal pelat nomor kendaraan, kalau BG 1553 itu mobil dari kantor," terangnya.

"Kalau BG 7 BZ merupakan pelat jabatan seperti pimpinan DPRD Muba yang lainnya," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Fakta Mobil Dinas Wakil Ketua DPRD Muba Tabrak Bocah hingga Tewas, Bantah Kabur hingga Nopol Berbeda"

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Medan
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau