Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Jari Bayi Terpotong Perawat di Palembang Berakhir Damai, Keluarga Korban Ikhlas dan Anggap Musibah

Kompas.com - 12/02/2023, 21:04 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Kasus jari bayi tergunting oleh oknum perawat RS Muhammadiyah Palembang disebut telah berakhir damai.

Orangtua korban yang berinisial AR itu sepakat berdamai dengan perawat berinisial DN, dan menganggap kejadian yang menimpa anaknya itu sebagai musibah.

Korban terima uang kerahiman

Perdamaian antara pihak rumah sakit dengan keluarga korban itu disampaikan Penasihat Hukum RS Muhammadiyah Palembang, Darmadi Jufri.

"Alhamdulillah sudah selesai dengan musyawarah kekeluargaan atau damai, diselesaikan dengan Restorative Justice (RJ)," kata Darmadi, dikutip Sripoku.com, Minggu (12/2/2023).

Baca juga: 6 Fakta Kasus Jari Bayi Tergunting Perawat di Palembang, Salah Betulkan Infus hingga Berakhir Damai

Darmadi menjelaskan, ada tiga poin yang harus dipenuhi oleh pihak RS Muhammadiyah Palembang sebagai bentuk tanggung jawab kepada keluarga korban.

Adapun ketiga poin itu, pertama, membebaskan semua biaya perawatan korban selama di rumah sakit tersebut.

Kedua, pihak RS Muhammadiyah Palembang harus menjamin biaya perawatan jari kelingking korban hingga dinyatakan sehat sepenuhnya.

"Poin ketiga, uang kerahiman atau tali kasih, yang diberikan ke korban diwakili orang tuanya sudah diberikan pada Jumat (10/2/2023) tadi pukul 15.00 WIB," ujar Darmadi.

Meski tak menyebutkannya secara rinci, namun Darmadi menyampaikan bahwa uang kerahiman yang diberikan kepada pihak keluarga korban tak mencapai Rp 500 juta.

Baca juga: Kondisi Jari Bayi Terpotong Dipastikan Cacat Permanen, Operasi Penyambungan Dinilai Gagal akibat Pembusukan

"Tidak sampai Rp 500 juta, tapi mereka (keluarga korban) menyampaikan untuk tidak dipublikasi," ucap Darmadi.

Dia menambahkan, dengan adanya kesepakatan damai itu, ayah korban sebagai pelapor juga diminta untuk mencabut laporannya di kepolisian.

"Mudah-mudahan proses RJ dilaksanakan Senin (13/2/2023) di Polresta Palembang, sebenarnya Jumat tadi, namun pak kapolres tidak ada di Palembang," tuturnya.

Keterangan kuasa hukum korban

Kuasa Hukum korban, Titis Rachmawati membenarkan bahwa rencana penyelesaian perkara secara Restorative Justice akan dilaksanakan pada Senin (13/2/2023).

"Setelah melalui beberapa tahapan, kedua belah pihak akhirnya bersepakat damai hari ini. Keduanya sudah menandatangani surat damai di ruang PPA Satreskrim Polrestabes Palembang," ungkap Titis, Jumat (10/2/2023).

Baca juga: Alami Pembusukan, Proses Penyambungan Jari Bayi Terpotong Gagal

"Biaya pengobatan ditanggung pihak RS Muhammadiyah. Selain itu, dari pihak rumah sakit dan DN juga memberikan dana santunan kepada keluarga korban," lanjutnya.

Ikhlas dan anggap musibah

Sementara itu, ayah korban, Suparman menyatakan, pihak keluarga kini telah ikhlas dan menganggap kejadian yang menimpa anaknya itu sebagai musibah.

"Sudah dianggap musibah, pihak keluarga sudah ikhlas dengan peristiwa ini," paparnya.

Suparman mengaku, pihaknya kini tengah mengurus proses pencabutan laporan di pihak kepolisian.

"Laporan pencabutan sedang diurus, kemungkinan hari Senin proses Restorative Justice," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Sripoku.com dengan judul "Uang Damai Ratusan Juta, Kasus Jari Bayi Terpotong Oknum Perawat di Palembang Berakhir Damai"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Polda Sumut Pelaku KDRT Istrinya yang Sedang Hamil Jadi Tersangka

Anggota Polda Sumut Pelaku KDRT Istrinya yang Sedang Hamil Jadi Tersangka

Medan
Kemenag Sumut: Kesiapan Pemberangkatan Jemaah Haji Sudah 90 Persen

Kemenag Sumut: Kesiapan Pemberangkatan Jemaah Haji Sudah 90 Persen

Medan
Nasdem Buka Pendaftaran Calon Kepala Daerah di Sumut

Nasdem Buka Pendaftaran Calon Kepala Daerah di Sumut

Medan
Perjalanan Kasus Tewasnya Siswa SMK di Nias yang Diduga Dianiaya, Kepsek Jadi Tersangka

Perjalanan Kasus Tewasnya Siswa SMK di Nias yang Diduga Dianiaya, Kepsek Jadi Tersangka

Medan
Bobby Nasution Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Medan

Bobby Nasution Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Medan

Medan
Sederet Fakta Kasus Kepsek Aniaya Siswa SMK di Nias Selatan hingga Tewas

Sederet Fakta Kasus Kepsek Aniaya Siswa SMK di Nias Selatan hingga Tewas

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Medan
Aksi Pria di Medan Ngaku TNI Berpangkat Mayjen, Palsukan Status Pekerjaan di KTP

Aksi Pria di Medan Ngaku TNI Berpangkat Mayjen, Palsukan Status Pekerjaan di KTP

Medan
Diduga Hendak Merampok Pengendara Mobil di Sumut, 6 Oknum 'Debt Collector' Ditangkap

Diduga Hendak Merampok Pengendara Mobil di Sumut, 6 Oknum "Debt Collector" Ditangkap

Medan
Soal Kansnya Lawan Edy Rahmayadi di Pilkada Sumut, Ijeck: Kita Bersaing secara Sehat

Soal Kansnya Lawan Edy Rahmayadi di Pilkada Sumut, Ijeck: Kita Bersaing secara Sehat

Medan
Kepsek di Nias yang Diduga Aniaya Siswa sampai Tewas Ditahan

Kepsek di Nias yang Diduga Aniaya Siswa sampai Tewas Ditahan

Medan
Soal Rekomendasi Golkar untuk Bobby di Pilkada Sumut, Ijeck: Saya Tegak Lurus atas Perintah Partai

Soal Rekomendasi Golkar untuk Bobby di Pilkada Sumut, Ijeck: Saya Tegak Lurus atas Perintah Partai

Medan
Kabel Gardu PLN di Siantar Dicuri, Pelaku Pakai Atribut Teknisi Saat Beraksi

Kabel Gardu PLN di Siantar Dicuri, Pelaku Pakai Atribut Teknisi Saat Beraksi

Medan
Maju pada Pilkada Sumut 2024, Ijeck: Bismillah...

Maju pada Pilkada Sumut 2024, Ijeck: Bismillah...

Medan
Kronologi Pria Aniaya Kekasih hingga Tewas di Medan, Berawal dari Konsumsi Sabu dan Cemburu

Kronologi Pria Aniaya Kekasih hingga Tewas di Medan, Berawal dari Konsumsi Sabu dan Cemburu

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com