Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Ayah Perkosa Anak Kandung hingga Hamil di Batanghari, Korban Trauma Berat, Takut Lihat Laki-laki

Kompas.com - 05/03/2023, 16:13 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Ulah Usman (43), warga Desa Batu Sawar, Kecamatan Maro Sebo Ulu, Kabupaten Batanghari, Jambi, tega memperkosa anak kandungnya sendiri hingga hamil.

Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Batanghari, Ipda Ferdinan Ginting mengatakan, Usman kini telah dibawa ke Mapolres Batanghari usai mengakui perbuatannya kepada aparat kepolisian yang menangkapnya.

"Pelaku kita amankan di kediamannya di daerah Maro Sebo Ulu tanpa perlawanaan berarti saat akan ditangkap, (pelaku) langsung mengakui (perbuatannya) dan kita bawa ke kantor,” kata Ferdinan, dikutip dari TribunJambi.com, Minggu (5/3/2023).

Ancam aniaya korban

Ferdinan menjelaskan, berdasarkan pengakuan Usman, pelaku memperkosa korban berulang kali sejak Januari 2022 hingga Agustus 2022.

Selain itu, dia menambahkan, Usman pun kerap mengancam akan menganiaya korban yang masih berstatus pelajar itu bila tak memenuhi keinginannya.

Baca juga: Guru P3K Perkosa Remaja hingga Hamil, Bupati Wonogiri Jengkel, Sebut Kelakuan Pelaku bak Hewan Luwak

"Pelaku ini sering mengancam melakukan penganiayaan jika anaknya tidak mau melayani nafsu bejatnya itu," ujar Ferdinan.

Dia melanjutkan, Usman memperkosa anaknya yang kini berusia 21 tahun itu pada tengah malam di kamar korban.

Korban trauma berat

Akibat aksi bejat Usman, korban mengalami trauma berat, bahkan dia kini takut melihat laki-laki terutama sang ayah kandungnya sendiri.

"Pelaku ini tidak membujuk korban, tetapi memaksa dan mengancam korban akan dianiya kalau menceritakan kejadian tersebut. Menurut pengakuan (pelaku) 4 kali (pemerkosaan),” ucap Ferdinan.

Baca juga: Pria di Lampung Perkosa Anak Tiri Saat Istri Hamil Tua, Korban Diancam Dibunuh

Pelaku mengaku menyesal

Sementara itu, Usman mengaku menyesal telah memperkosa anak kandungnya sendiri.

"Saat itu saya khilaf, benar-benar saya khilaf," tutur Usman.

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai petani itu juga mengakui telah berulang kali mencabuli korban.

“Sudah 4 kali (memperkosa korban). Pertama Januari dan terakhir pas kejadian Agustus 2022. Iya, ada pemaksaan, korban menolak, saya paksa," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul "Korban Pemerkosaan Ayah Kandung di Batanghari Trauma Berat, Takut Lihat Laki-laki"

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pengendara Harley Davidson Tewas Usai Terjatuh karena Serangan Jantung di Toba

Pengendara Harley Davidson Tewas Usai Terjatuh karena Serangan Jantung di Toba

Medan
Penyebab Ratusan Istri Gugat Cerai Suami di Lampung: Tidak Kerja dan Kecanduan Judi Online

Penyebab Ratusan Istri Gugat Cerai Suami di Lampung: Tidak Kerja dan Kecanduan Judi Online

Medan
Mengenal Ikan Sale, Oleh-oleh Khas Medan

Mengenal Ikan Sale, Oleh-oleh Khas Medan

Medan
Terapis Pijat di Medan Ditemukan Tewas, Keluarga Ungkap Status WA Terakhir Korban

Terapis Pijat di Medan Ditemukan Tewas, Keluarga Ungkap Status WA Terakhir Korban

Medan
Penjual Satwa Dilindungi Jaringan Internasional Ditangkap di Medan

Penjual Satwa Dilindungi Jaringan Internasional Ditangkap di Medan

Medan
Sebelum Ditemukan Tewas, Terapis Pijat di Medan Diduga Sempat Cekcok dengan Kekasihnya

Sebelum Ditemukan Tewas, Terapis Pijat di Medan Diduga Sempat Cekcok dengan Kekasihnya

Medan
Terapis Pijat di Medan Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Dalam Kamar

Terapis Pijat di Medan Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Dalam Kamar

Medan
Pemuda Pancasila Bantah Geruduk Mie Gacoan Medan, ke Sana Cuma Ingin Makan Usai Rapat

Pemuda Pancasila Bantah Geruduk Mie Gacoan Medan, ke Sana Cuma Ingin Makan Usai Rapat

Medan
Pemuda Pancasila Bantah Geruduk Mie Gacoan Medan Minta Kelola Parkir

Pemuda Pancasila Bantah Geruduk Mie Gacoan Medan Minta Kelola Parkir

Medan
Pemuda Pancasila Bantah Geruduk Mie Gacoan Medan, Ngaku Cuma Mau Makan

Pemuda Pancasila Bantah Geruduk Mie Gacoan Medan, Ngaku Cuma Mau Makan

Medan
Rektor USI Pematang Siantar Tersandung Dugaan Plagiarisme Karya Ilmiah

Rektor USI Pematang Siantar Tersandung Dugaan Plagiarisme Karya Ilmiah

Medan
Ormas Geruduk Mie Gacoan Medan, Manajemen Harap Aparat Segera Bertindak: Ini Meresahkan

Ormas Geruduk Mie Gacoan Medan, Manajemen Harap Aparat Segera Bertindak: Ini Meresahkan

Medan
Penjelasan PP soal Video Viral Anggotanya Datangi Mie Gacoan Medan

Penjelasan PP soal Video Viral Anggotanya Datangi Mie Gacoan Medan

Medan
Viral Video Truk Rombongan TNI Diadang Minibus di Medan, Ini Penjelasan Kapendam

Viral Video Truk Rombongan TNI Diadang Minibus di Medan, Ini Penjelasan Kapendam

Medan
Ormas Geruduk Mie Gacoan Medan karena Lahan Parkir, Bobby: Carilah Rezeki yang Bagus

Ormas Geruduk Mie Gacoan Medan karena Lahan Parkir, Bobby: Carilah Rezeki yang Bagus

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com