KOMPAS.com - Gorga Batak adalah seni ukir yang biasanya terdapat di bagian luar rumah adat Batak Toba.
Gorga Batak merupakan ragam hias yang dibuat untuk memperindah rumah dan menjadi ciri khas rumah adat Batak.
Keberadaan gorga Batak atau gorga yang hampir punah ini menjadi bagian kekayaan budaya suku Batak.
Gorga Batak yang berupa pola hias ini diwariskan secara turun-temurun dan merupakan gambaran latar belakang pola pikir masyarakat Batak Toba.
Dimana, bentuk dan arah hiasan tersebut memiliki makna dan arti.
Motif gorga Batak mencerminkan falsafah atau pandangan hidup orang Batak Toba yang senang bermusyawarah, bersifat terbuka, terus-terang, dan kreatif.
Pada awalnya Gorga Batak dikenal sebagai hiasan bagain luar rumah adat batak Toba.
Baca juga: Ruma Gorga, Rumah Adat Batak yang Sarat Makna
Pada perkembangannya, gorga Batak diterapkan pada aksesoris, alat musik tradisional, pakaian, bahkan pemakaman.
Gorga dibuat dengan cara memahat kayu dan mencatnya dengan tiga warna, yaitu merah, hitam, dan putih. Ketiga warna itu disebut tiga bolit.
Gorga biasanya dibuat dari kayu yang lunak dan mudah dipahat.
Nenek moyang orang Batak umumnya menggunakan kayu ungil atau kayu ingul.
Sifat kayu ungil adalah kuat dan tahan terhadap sinar matahari langsung serta terpaan hujan, sehingga tidak mudah rusak atau lapuk.
Selain itu, pengarajin juga biasanya memilih kayu humbang.
Bentuk ukiran Gorga memiliki nilai-nilai simbolis dan magis yang diyakini masyarakat Batak.
Pemasangan Gorga untuk rumah adat tidak dapat dilakukan sembarangan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.