KOMPAS.com - Seorang Taruna Akademi Militer (Akmil) berinisial MZH dilaporkan ke Polrestabes Medan dan Polisi Militer Medan, Sumatera Utara, usai diduga menganiaya mahasiswa kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), Teuku Shehan Arifa Pasha.
Shehan didampingi pamannya melapor ke Denpon I/5 Medan. Ia tampak berjalan dengan pelan akibat dari penganiayaan tersebut.
Shehan mengatakan, penganiayaan yang dialaminya bermula saat dia bersama dengan dua teman wanitanya menaiki mobil keluar dari Kompleks Tasbih I menuju Jalan Setia Budi Medan, Sabtu (18/2/2023).
Baca juga: Sempat Tolong Korban, Mantri yang Suntik Mati Kades Mengaku Tak Berniat Membunuh
Tiba-tiba mobilnya diadang mobil lainnya. Dua orang keluar dari dalam mobil yaitu Taruna Akmil MZH dan adiknya berinisial Z.
Korban bertanya kepada MZH yang ternyata dikenalnya saat masa sekolah alasan memberhentikannya.
Taruna Akmil itu menjawab bahwa ada yang hendak dibicarakan.
Shehan keluar, tapi tiba-tiba korban langsung dihajar oleh MZH dan Z hingga babak belur.
Shehan mengalami luka dan mendapatkan empat jahitan di pelipis mata dan kepalanya mengalami cidera akibat pukulan.
Tawarkan Rp 15 Juta uang damai
Paman Shehan, Teuku Yose Mahmudin Akbar mengatakan, setelah menganiaya korban, MZH yang diduga anak perwira polisi di Polresta Deli Serdang, sempat menawarkan uang Rp 15 juta sebagai tanda damai.
Namun, tawaran itu ditolak Shehan karena uang itu tidak sepadan dengan biaya pengobatan korban yang mengalami luka cukup parah.
"Kami sudah mencoba usaha damai awalannya. Kami mencoba mencari titik temu antara pihak pelaku dengan korban, tetapi tidak ada titik temu," kata Yose kepada Tribun-medan.com, Selasa (14/3/2023).
"Tapi bukan itu, anaknya telah memukul anak kami, kami mau memaafkan anaknya supaya enggak ribet-ribet. Tapi caranya begitu, terkesan menghina. Nawarin Rp 10 juta, dinaikan Rp 15 juta, ada mediator yang nawarin," sebutnya.
Ia juga menyampaikan, karena tidak ada itikad baik dari pelaku dan kondisi korban yang semakin memburuk, keluarga korban memutuskan untuk melaporkan kejadian itu.
Yose menjelaskan, pihaknya telah menyerahkan bukti CT scan dari rumah sakit yang menunjukkan keterangan soal luka yang dialami korban kepada pihak penyidik Dandenpom I/5 Medan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.