Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Keluarga Sebelum Asiah Tewas di Bandara Kualanamu: Sempat Minta Cek CCTV Lift

Kompas.com - 30/04/2023, 15:06 WIB
Rahmat Utomo,
Reni Susanti

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Kematian Asiah Shinta Dewi Hasibuan (43), wanita yang tewas terjatuh di lift Bandara Kualanamu, Deli Serdang, menyisakan duka mendalam bagi keluarganya. Mereka masih tidak menyangka, korban meninggal dengan cara mengenaskan.

Kakak kandung korban, Raja Hasibuan (58) mengatakan, sebelum tewas, Asiah berangkat mengantar keponakannya ke Bandara Kualanamu, Senin (24/4/2023) malam.

"Jadi dia mengantar keponakan kami yang akan pergi ke Malaysia, jadi dia bersama kakaknya yang merupakan mamaknya keponakan ini ke bandara. Sampai di bandara, sekitar jam 19.30 WIB," ujar Raja kepada wartawan di kediamannya, Minggu (30/4/2023).

Baca juga: Jasad Asiah Ditemukan 3 Hari Usai Jatuh dari Lift Bandara Kualanamu, Ini Penjelasan Angkasa Pura

Di bandara, Asiah menemani keponakannya hingga bording past di lantai 2. Selanjutnya Asiah kembali ke parkiran mobil.

"Begitu adik saya di parkiran, keponakan saya menelpon katanya ada yang disampaikan. 'o iya bentar bu'ci (tante) ke sana' jadi dia pergi sendiri," ujar Raja menirukan ucapan Asiah.

Kata Raja, Asiah naik ke lift sendirian. Di dalam lift Asiah menelpon keponakannya dan mengatakan bahwa dia terjebak di lift.

Baca juga: Kenapa Mayat Asiah Baru Ditemukan di Bawah Lift Kualanamu 3 Hari Usai Dilaporkan Hilang?

"Terus nggak ada kontak lagi, jadi yang anehnya itu kan keponakannya menelpon mamanya (kakak korban) dan mengatakan itu bu'ci, kok ngak sampai-sampai, tadi dia bilang terjebak di lift, coba tanyakan ke bagian informasi," kata Raja.

Pihak keluarga kemudian meminta bantuan pada keamanan bandara, untuk mencari Asiah di sekitar lift.

"Mereka ikut membantu mencari tapi kasat mata, hanya sekadar begitu dibuka lift kosong, uda ngak ada lagi. Itu kami sempat minta CCTV (tapi), banyak prosedur atau gimana, itu kan titiknya sudah tahu di lift, jadi ngapain kita kemana-mana, harusnya kan CCTV dibuka saja," ujar Raja.

Menurut Raja, pihak bandara tidak menunjukan rekaman CCTV di lift, justru rekaman CCTV di area lain. 

"Perwakilan keluarga dikasih lihat CCTV tapi tidak di titik lift, yang di arah luar aja saat (Asiah) masuk aja, di lift nggak ada. Kita minta di lift karena persoalan sudah jelas titiknya uda dapat dikatakan bahwasanya terjebak, karena di situ lost kontaknya, berarti di situ posisinya," kata Raja.

Dia juga menyayangkan pernyataan Bandara Kualanamu yang menyebut keluarganya tidak memberi tahu titik lokasi korban hilang saat mengecek CCTV bandara.

"Kita sudah laporkan, kalau adek saya lost kontak di lift, jadi mereka mau gimana lagi. Tolong bilang ke pihak bandara jangan untuk kepentingan mereka, keluarga dikorbankan difitnah, itu nggak baik," tandasnya.

Namun anehnya, menurut Raja setelah korban ditemukan tewas pada Kamis (27/4/2023) malam, baru rekaman CCTV disampaikan ke publik.

"Kan lucu setelah 3 hari baru ditayangkan, kenapa dari awal gak diadakan, itu kan nyawa manusia," ungkapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com