Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekowisata Tangkahan: Lokasi, Sejarah, dan Ragam Atraksi Wisata

Kompas.com - 08/07/2023, 22:44 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Ekowisata Tangkahan adalah sebuah kawasan wisata alam yang terletak di Desa Namo Sialang, Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Tempat ini adalah salah satu bukti keberhasilan kegiatan pelestarian ekosistem yang dilakukan di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).

Tak sekadar menjadi destinasi wisata favorit bagi turis lokal dan mancanegara, Ekowisata Tangkahan juga telah mengubah masyarakat setempat.

Baca juga: Nicholas Saputra Galang Donasi untuk Ekowisata Tangkahan dan Pawang Gajah di Aceh

Sejarah Ekowisata Tangkahan

Dilansir dari laman bckualanamu.beacukai.go.id, dahulu beberapa oknum masyarakat kerap melakukan penebangan pohon ilegal di hutan hujan tropis di sekitar Tangkahan yang merupakan bagian kecil dari Taman Nasional Gunung Leuser.

Namun, setelah pemerintah setempat menghadirkan program yang mengubah Tangkahan menjadi kawasan ekowisata pada 2004, perlahan kawasan ini berubah.

Baca juga: Pusat Pelatihan Gajah di Tangkahan Resmi Punya Penghuni Baru

Bermula dengan menghadirkan empat ekor gajah yang didatangkan dari Aceh membuat masyarakat mulai memahami manfaat dari kegiatan konservasi dan pengembangan wisata.

Selain menjaga kelestarian alam, Ekowisata Tangkahan juga berimbas langsung pada peningkatan perekonomian masyarakat yang akhirnya dapat menghentikan aktivitas penebangan liar.

Baca juga: Bayi Gajah Jantan Lahir di Kawasan Wisata Tangkahan, Indikasi Satwa Liar Masih Mau Bereproduksi dan Merasa Nyaman

Beni, salah seorang warga Tangkahan mengungkap bahwa berkat program konservasi dan wisata ini, sudah banyak warga di Tangkahan yang tamat sarjana, bahkan sekolah di luar negeri.

Berbeda dengan dahulu ketika aktivitas penebangan liar masih berjalan, hanya satu dua orang yang kaya kalau logger itu cuma satu dua orang cukong.

Selanjutnya, seluruh kegiatan konservasi dan wisata di Tangkahan diserahkan untuk dikelola oleh warga sekitar.

Karena fungsi utama gajah di Tangkahan bukan untuk wisata, melainkan konservasi maka areal konservasi gajah di Tangkahan dinamai Conservation Response Unit.

Sebetulnya kegiatan wisata bukanlah kegiatan utama di Ekowisata Tangkahan lantaran lokasi yang dianggap tidak sesuai.

Namun, untuk menunjang ekonomi masyarakat sekitar, gajah kemudian dijadikan bagian dari kegiatan wisata. Meski begitu, gajah yang dilibatkan akan diberi asupan makanan sehat.

Kegiatan wisatawan saat bermain bersama gajah di Tangkahan.wonderfulimages.kemenparekraf.go.id Kegiatan wisatawan saat bermain bersama gajah di Tangkahan.

Daya Tarik Ekowisata Tangkahan

Ekowisata Tangkahan tidak hanya mengundang wisatawan domestik untuk berkunjung.

Beberapa wisatawan mancanegara juga datang dari berbagai negara di Eropa dan Asia.

Musim kedatangan wisatawan ke Ekowisata Tangkahan dari mancanegara umumnya ada di bulan Juli, Agustus, dan September

Banyaknya wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Ekowisata Tangkahan juga telah membuat banyak masyarakat belajar Bahasa Inggris untuk memudahkan berkomunikasi.

Sebagai catatan, khusus pengunjung mancanegara wajib melakukan registrasi, seperti mengisi biodata, nomor paspor, dan informasi lainnya di kantor pusat informasi wisatawan di Tangkahan yakni Community Tour Operator (CTO).

One door office ini bisa menjadi sarana pengunjung mengakses semua kegiatan wisata selama di Tangkahan.

Penanda areal konservasi gajah di Tangkahan yang dinamai Conservation Response Unit. 
wonderfulimages.kemenparekraf.go.id Penanda areal konservasi gajah di Tangkahan yang dinamai Conservation Response Unit.

Ragam Atraksi Wisata di Ekowisata Tangkahan

Ada tiga aktivitas utama wisatawan di Tangkahan yang dapat dilakukan bersama gajah, yaitu elephant riding (menunggangi gajah), elephant bathing (memandikan gajah), dan elephant grassing (angon gajah).

Kegiatan angon gajah ini menarik karena wisatawan akan diajak melakukan trekking ke hutan belantara untuk menyaksikan dari dekat bagaimana gajah mencari makan dan mengisi perutnya di hutan.

Selain itu, dilansir dari laman wonderfulimages.kemenparekraf.go.id, wisatawan juga dapat menjajal atraksi dengan menikmati pijatan air terjun, river tubing menyusuri sungai, atau sekedar mandi dan bermain di sungai yang jernih.

Wisatawan juga bisa melakukan jungle trekking menelusuri hutan, mengunjungi goa-goa, dan berkemah.

Jembatan gantung yang jadi salah satu ikon wisata di Tangkahan.wonderfulimages.kemenparekraf.go.id Jembatan gantung yang jadi salah satu ikon wisata di Tangkahan.

Namun ada juga sebuah spot yang menarik wisatawan yaitu jembatan gantung di kawasan Tangkahan yang memiliki pemandangan eksotis.

Adrenalin akan terpacu saat melewati jembatan yang menggunakan tali besi yang hanya berjarak sekitar 1 meter lebih dari tali satu ke tali besi lainnya untuk menahan berat papan dan pengunjung.

Sumber:
bckualanamu.beacukai.go.id  
wonderfulimages.kemenparekraf.go.id  
medan.tribunnews.com 
tribunnews.com 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral, Video Pria di Medan Bongkar Besi Jembatan yang Dilintasi Kendaraan

Viral, Video Pria di Medan Bongkar Besi Jembatan yang Dilintasi Kendaraan

Medan
Penumpang Bus di Samosir Tewas Tertimbun Longsor

Penumpang Bus di Samosir Tewas Tertimbun Longsor

Medan
Bukan Diterkam Harimau, Nenek yang Tewas di Madina Ternyata Dibunuh Kekasihnya

Bukan Diterkam Harimau, Nenek yang Tewas di Madina Ternyata Dibunuh Kekasihnya

Medan
Kisah Pilu Balita di Medan Dibunuh Ayah Tiri dan Ibu Kandung, Terungkap Setahun Setelah Kejadian

Kisah Pilu Balita di Medan Dibunuh Ayah Tiri dan Ibu Kandung, Terungkap Setahun Setelah Kejadian

Medan
Hillpark Sibolangit di Sumatera Utara: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Hillpark Sibolangit di Sumatera Utara: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Medan
Kronologi Ayah Tiri dan Ibu Kandung Bunuh Balita di Medan, Berawal dari Video Call Pria Lain

Kronologi Ayah Tiri dan Ibu Kandung Bunuh Balita di Medan, Berawal dari Video Call Pria Lain

Medan
Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Medan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Medan
Seorang Polisi Ditemukan Tewas di Kamar Panti Rehabilitasi Narkoba

Seorang Polisi Ditemukan Tewas di Kamar Panti Rehabilitasi Narkoba

Medan
Bawa 19 Kg Sabu, 3 Wanita Asal Bogor Ditangkap di Bandara Kualanamu

Bawa 19 Kg Sabu, 3 Wanita Asal Bogor Ditangkap di Bandara Kualanamu

Medan
2 Orang di Siantar Tewas Ditabrak Lari, Pelakunya Positif Sabu

2 Orang di Siantar Tewas Ditabrak Lari, Pelakunya Positif Sabu

Medan
Rumah di Taput Tertimbun Longsor, Balita 4 Tahun Tewas

Rumah di Taput Tertimbun Longsor, Balita 4 Tahun Tewas

Medan
Jadi Tersangka Penggelembungan Suara, 3 PPK di Medan Ditahan

Jadi Tersangka Penggelembungan Suara, 3 PPK di Medan Ditahan

Medan
Berawal Ejekan, Pemuda di Medan Tewas Dibunuh 3 Penjaga Pasar

Berawal Ejekan, Pemuda di Medan Tewas Dibunuh 3 Penjaga Pasar

Medan
Kedua Pihak Berdamai, Pengemudi Mercy Biang Kecelakaan di Medan Tak Ditahan

Kedua Pihak Berdamai, Pengemudi Mercy Biang Kecelakaan di Medan Tak Ditahan

Medan
Balita di Medan Dibunuh Ayah Tiri dan Dibuang ke Taput, Terungkap Setelah Setahun

Balita di Medan Dibunuh Ayah Tiri dan Dibuang ke Taput, Terungkap Setelah Setahun

Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com