Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Para Ibu di Deli Serdang Gerebek Markas Judi, Sebut Sering Kemalingan hingga Ribut dengan Suami

Kompas.com, 15 Agustus 2023, 09:12 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Para ibu di Dusun I Pasar Umum, Desa Tandam Hilir Satu, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara geram dengan maraknya judi tembak ikan.

Mereka kemudian menggerebek langsung lapak judi tembak ikan di wilayahnya pada Sabtu (12/8/2023) sore. Aksi para ibu terekam dalam video berdurasi 2 menit 38 detik dan viral di media sosial.

Terekam beberapa perempuan dan pemuda merangsek ke lapak judi tembak ikan melalui pintu belakang. Terlihat ada beberapa pemain judi yang panik dan berhamburan melarikan diri.

Tak perlu waktu lama. Para ibu dan sejumlah pemuda langsung menghancurkan sejumlah mesin judi.

Baca juga: Ibu Bunuh Diri di Tasikmalaya, Tetangga: Dia Curhat Anaknya Kecanduan Judi Slot

Beberapa pemuda juga terlihat mengangkat sebuah besi dan memukulkannya ke mesin judi tembak ikan tersebut.

Tak hanya satu lokasi, para ibu dan pemuda itu juga menggerebek lokasi judi lainnya. Namun saat mereka tiba, pintu depan dan belakang rumah yang diduga untuk judi sudah terkunci rapat.

Masni, salah satu ibu yang ikut dalam penggerebekkan itu menyebut keberadaan lapak judi tembak ikan menimbulkan efek negetif.

Menurutnya, lingkungan tempat tinggal mereka sering kemalingan. Bahkan tak jarang para ibu ribut dengan suami kerap ikut berjudi.

"Anak kami ke situ, suami-suami kami ke situ. Habis gajian nanti bagi dua ke situ," kata Masni, anggota perwiritan yang ikut menggeruduk lapak judi tembak ikan.

Hal itu ia katakan di hadapan Kapolres Binjai, AKBP Rio Alexander Panelewen, Minggu (13/8/2023). Selain itu ia menyebut para ibu juga resah karena  lokasi judi itu kerap dikunjungi anak-anak muda.

Baca juga: Ibu di Tasikmalaya Gantung Diri Diduga karena Anaknya Kecanduan Judi Online

"Resah kali kami sebagai mamak-mamak," ujar dia.

Menurut Masni, selama ini aktivitas dirinya dan beberapa ibu lainnya kerap diintai dari kejauhan oleh orang yang diduga suruhan mafia judi.

Karena itu beberapa aksi penggerebekan lapak judi kerap bocor.

"Selama ini bocor-bocor aja pak (Kapolres). Kami masih baca doa, udah ada orang di bawah pohon yang nungguin atau memperhatikan kami emak-emak perwiritan ini, ngasih info. Agar kalau kami bergerak, lokasi judi ditutup," ujar Masni.

"Selama ini asal kami mau gerak, belum pun kami jalan ke lokasi, sudah bocor. Jadi semalam kami gerak naik sepeda motor dan langsung masuk ke dalam ruko," tambah dia.

Masni menambahkan selama ini ia dan para ibu lainnya sudah datang baik-baik ke lokasi judi dengan meminta agar ditutup.

"Asal kami datang tutup, kami pulang buka, selalu seperti itu. Jadi itu tadi marah kali kami. Nanti sawit didodos, dapat 50.000 dibawa ke sana (lokasi judi). Silap mata letak handphone hilang, tabung gas hilang, angsa-angsa hilang. Banyak  yang hilang. Anak juga harus dijaga. Dulu enggak ada judi itu, aman anak kami," ujar Masni.

Baca juga: Cerita Istri di Bogor Ceraikan Suami yang Kecanduan Judi Slot hingga Utang Rp 600 Juta

Ia mengatakan, ada beberapa tempat perjudian yang sebenarnya sudah lama buka tapi tidak pernah ditindak. Namun untuk lapak judi yang mereka geruduk, masih belum lama beroperasi.

Lokasinya berada tepat di depan Klinik Asia Medika Dusun I Pasar Umum, Desa Tandam Hilir Satu dan baru beroperasi beberapa bulan belakangan.

"Yang lokasi kami datangi ini baru buka, baru ada beberap bulan lah. Tapi ada lokasi judi yang dekat sekitaran situ juga, sudah bertahun-tahun buka," tutup Masni.

Respon Kapolres

Meski lokasi judi masuk wilayah Kabupaten Deliserdang, namun lokasinya lebih dekat dari Polres Binjai.

Untuk itu Kapolres Binjai, AKBP Rio Alexander Panelewen mengaku merasa malu sebagai aparat keamanan karena masyarakat lebih cepat bertindak dibandingkan pihaknya.

Hal ini diungkapkan AKBP Rio Alexander saat bertemu dengan para ibu dan pemuda setelah penggrebekan tempat judi di Dusun I Pasar Umum, Desa Tandam Hilir Satu.

"Saya berterima kasih banyak telah membantu kami. Jujur sebenarnya saya sebagai Kapolres, saya malu. Saya sebagai aparat keamanan, masyarakat lebih cepat bertindak," ujar AKBP Rio saat bertemu emak-emak di Masjid Al-Ikhlas di Dusun I Pasar Umum, Minggu (13/8/2023) dini hari.

Baca juga: Situs Bawaslu Makassar Diretas Jadi Situs Judi Online

Di hadapan warga, dirinya berjanji akan membrantas judi.

"Mumpung saya Kapolres, baru satu bulan. Saya minta dukungan masyarakat membrantas judi. Siapa tau masyarakat yang ada di sini menjadi tolak ukur, jadi momentum awal kita melangkah brantas judi di Kota Binjai," ujar Rio.

Tak hanya itu, Kapolres Binjai ini juga merasa terharu dan memberikan apresiasi kepada masyarakat setinggi-tingginya.

"Rupanya di Kota Binjai ini, ada masyarakatnya tidak suka judi. Saya ada rencana, ke depan saya berantas judi, dan saya punya dukungan. Saya akan memberikan apresiasi kepada ibu-ibu ini, dan saya akan menyerahkan langsung penghargaan di Polres Binjai," ujar Rio.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Emak-emak Gerebek Judi, Kapolres Ini Merasa Malu Masyarakat Lebih Cepat Bertindak Dibandingkan. . .

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
THM De Tonga Medan Digerebek, 4 Butir Inex dan 82 Miras Ilegal Disita serta 7 Orang Ditangkap
THM De Tonga Medan Digerebek, 4 Butir Inex dan 82 Miras Ilegal Disita serta 7 Orang Ditangkap
Medan
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Menjarah dan Merusak Warung Warga Usai Tawuran, Pemuda di Medan Ditembak
Medan
 Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Tim SAR Pergi, Betty Ritonga Terus Mencari Ibunya yang Terseret Banjir dan Longsor di Hutanabolon
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Periksa Ayah dan Kakak Pelaku
Medan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Sempat Terputus Akibat Longsor, Akses Jalan di Sipirok Tapanuli Selatan Mulai Bisa Digunakan
Medan
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan, Polisi Dalami Motif dan Periksa Saksi
Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau