Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Dikunjungi Gubernur Edy, Kondisi Stadion Sang Naualuh Mangkrak

Kompas.com, 28 Agustus 2023, 19:30 WIB
Teguh Pribadi,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PEMATANG SIANTAR, KOMPAS.com - Rencana Pemprov Sumut untuk membangun Stadion Sang Naualuh Pematang Siantar mandek. Kini kondisi stadion sepakbola itu mangkrak dan dipenuhi semak belukar.

Sebagai informasi, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi pernah menyebut akan menyalurkan anggaran senilai Rp 50 miliar untuk revitalisasi stadion.

Hal itu disampaikan Edy saat meninjau stadion Sangnawaluh Pematang Siantar di Jalan Stadion, Kelurahan Sukadame, Kecamatan Siantar Timur, Minggu 4 Desember 2022.

 Baca juga: Golkar Sumut Nyatakan Tak Lagi Usung Edy Rahmayadi dalam Pilkada 2024

Revitalisasi stadion, sambung Edy, bertujuan untuk menyukseskan Sumut sebagai tuan rumah pelaksanaan Turnamen Sepakbola Liga 2 Indonesia. Salah satu lokasi yang dipergunakan adalah Stadion Sangnawaluh.

Kepala Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Sumut Baharuddin Siagian dihubungi Senin (28/8/2023) belum bersedia berkomentar lebih jauh. Ia mengatakan akan mengecek ke Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) terlebih dahulu.

Baca juga: Usai Disoroti Edy Rahmayadi, Diskotik di Tengah Perkebunan Sawit Langkat Ditutup

Jauh sebelum itu, pembangun stadion yang dimulai sejak 2017 oleh Pemkot Pematang Siantar tak kunjung rampung. Padahal telah menelan anggaran mencapai Rp 22 miliar selama periode 2017-2021.

Menurut Kabid Cipta Karya dan Penataan Ruang Dinas PUPR Kota Pematang Siantar, Henry John Musa Silalahi, rencana pembangunan stadion bersumber dari anggaran Pemprov Sumut tidak terealisasi karena ketidaksanggupan anggaran.

“Terakhir anggaran sebesar itu tidak jadi. Alasannya Biro Keuangan Pemprov tidak ada (anggaran) sebesar itu. Jadi, tidak ada lah alokasi sebesar itu,” kata Henry saat ditemui, Jumat (25/8/2023). 

“Itu disampaikan secara lisan, karena kemarin kan (Gubernur) menyampaikan secara lisan juga,” ucap Henry menjelaskan pernyataan Gubernur Edy saat meninjau stadion.

Masih kata Henry, anggaran yang dijanjikan itu dinilai tak mampu untuk mengoperasikan stadion tersebut. Henry menyebut, paling sedikit dibutuhkan anggaran Rp 80 miliar, itu pun stadion sepak bola sederhana.

Meski tak jadi dibangun oleh Pemprov Sumut, Pemkot Pematang Siantar masih berupaya meminta perhatian dari pemerintah pusat agar Stadion Sangnawaluh menjadi salah satu prioritas pembangunan. 

“APBD tidak sanggup untuk itu. Kalau nggak dari pusat, swasta. Investor yang bangun atau Kemenpora yang bangun kemudian diserahkan ke kita (Pemkot) yang mengelola,” beber dia.

Dihubungi terpisah, Ketua KONI Pematang Siantar, Jayadi Sagala, membenarkan adanya wacana revitalisasi GOR dari Gubernur Edy Rahmayadi.

Meski demikian dirinya optimistis bantuan dari provinsi maupun pemerintah pusat bakal turun untuk Stadion Sang Naualuh.

"Kita tetap optimis pembangunan Stadion Sang Naualuh akan terealisasi, baik dari provinsi maupun pemerintah pusat. Itu akan diperjuangkan," kata Jayadi dihubungi, Sabtu (26/8/2023).

Halaman:


Terkini Lainnya
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Polisi Beri Pendampingan Psikologis terhadap Anak Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan
Medan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
28 Jam Perjalanan Menembus Kota Sibolga, Kondisi Mencekam yang Tak Terbayangkan
Medan
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Kendala Tim SAR Gabungan Temukan Korban Longsor Sibolga: Terus Hujan dan Akses Jalan Sempit
Medan
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
7.780 Rumah Warga Langkat Sumut Rusak akibat Banjir, Pemerintah Siapkan Bantuan Rp 15-60 Juta
Medan
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Penjelasan Bobby soal Isu Pemotongan Anggaran Bencana di Sumut
Medan
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Warga Meninggal akibat Banjir di Langkat Sumut Bertambah Jadi 13 Orang
Medan
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Viral Video Sopir Truk Dianiaya Bajing Loncat Saat Antre BBM di Medan, 1 Pelaku Ditangkap
Medan
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Jembatan Penyeberangan Rusak akibat Banjir, Warga Sakit di Tapsel Dievakuasi Pakai Perahu
Medan
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Hutanabolon Tapanuli Tengah Belum Teraliri Listrik, Warga: Kasihlah Kami Genset Mini Saja
Medan
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Bobby Perpanjang Status Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sumut sampai 24 Desember
Medan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Kementerian Kehutanan Ungkap Asal-Usul Pohon yang Terbawa Banjir di Batangtoru, Tapanuli Selatan
Medan
Kronologi Ibu Dibunuh Anak Sendiri di Medan, Polisi Dalami Penyebab
Kronologi Ibu Dibunuh Anak Sendiri di Medan, Polisi Dalami Penyebab
Medan
Banjir dan Longsor di Tapanuli Tengah, 3 Puskesmas, 1 Pustu Rusak dan Tak Bisa Beroperasi
Banjir dan Longsor di Tapanuli Tengah, 3 Puskesmas, 1 Pustu Rusak dan Tak Bisa Beroperasi
Medan
Cerita Pilot Helikopter saat Antar Bantuan ke Korban Banjir Sumut: Selalu Ingin Menangis
Cerita Pilot Helikopter saat Antar Bantuan ke Korban Banjir Sumut: Selalu Ingin Menangis
Medan
Dilanda Hujan Deras, Upaya Cari Korban Longsor Sibolga lewat Anjing Pelacak Terhenti
Dilanda Hujan Deras, Upaya Cari Korban Longsor Sibolga lewat Anjing Pelacak Terhenti
Medan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau